KONTEKS.CO.ID - Nilai impor kain Indonesia tercatat mengalami penurunan signifikan pada awal 2025.
Data dari Fibre2Fashion menunjukkan impor kain pada kuartal I 2025 turun menjadi USD939,542 juta atau sekitar Rp15,3 triliun.
Angka itu lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain kain, impor benang juga menunjukkan penurunan walau tidak terlalu tajam.
Penurunan ini mencerminkan adanya perlambatan dalam aktivitas industri tekstil, baik dari sisi kebutuhan bahan baku impor maupun permintaan pasar dalam negeri.
Ekspor benang dan kain Indonesia juga turut melemah.
Menurut laporan USDA yang dikutip Fibre2Fashion, ekspor benang turun sebesar beberapa persen, sementara ekspor kain mencatat koreksi lebih kecil, dibandingkan kuartal I tahun lalu.
Secara historis, data tahunan menunjukkan tren penurunan dalam perdagangan kain sejak beberapa tahun terakhir.
Meski sempat terjadi lonjakan sementara pada impor benang, tren umum memperlihatkan perlambatan ekspansi sektor tekstil.
Kondisi ini menjadi cerminan dari tekanan yang dihadapi industri tekstil nasional, baik dari sisi biaya produksi, ketatnya persaingan global, maupun perubahan pola konsumsi.
Melemahnya ekspor juga mempertegas tantangan daya saing produk tekstil Indonesia di pasar internasional.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Jangan Tinggalkan UMKM Lokal dalam Skema Impor Sapi
Artikel Terkait
Hari Batik Nasional 2022, Aplikasi Batik Analyzer Kenali Kain Batik Asli atau Palsu
Arti Kain Timor yang Dikalungkan ke Timnas Argentina
Pertamina Siapkan Rute Alternatif dan Impor Minyak dari Afrika Imbas Konflik Iran-Israel
Jepang Tingkatkan Impor Biomassa Indonesia, Komitmen Rp1 Triliun untuk Cangkang Sawit dan Serbuk Kayu
Gara-Gara Campur Limpa, 17 Ton Jeroan Impor Dimusnahkan, Membahayakan!