KONTEKS.CO.ID - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), emiten yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo, mengumumkan dua aksi korporasi besar senilai total Rp8,4 triliun.
Dana jumbo tersebut akan digunakan untuk mempercepat ekspansi jaringan internet berbasis fiber optik ke jutaan rumah tangga di Indonesia.
Aksi pertama dilakukan melalui anak usaha, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau WEAVE, yang menerbitkan surat utang berupa obligasi dan sukuk ijarah senilai masing-masing Rp1,5 triliun.
Baca Juga: Profil Tony Spontana: Kejaksaan Butuh Jaksa Profesional dan Bermoral
Total penerbitan surat utang tersebut mencapai Rp 2,5 triliun, dengan masa penawaran umum berlangsung pada 2–3 Juli 2025.
“Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pelunasan utang dan pengembangan jaringan fiber-to-the-home (FTTH) di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Banten,” tulis manajemen dalam prospektus.
Baca Juga: UMKM Panen Cuan! BSI Targetkan Transaksi Fantastis Rp290 Miliar di Expo Internasional
Sebagian dana juga akan dialokasikan untuk modal kerja WEAVE, termasuk biaya perlengkapan jaringan, pengembangan layanan, pemasaran, dan overhead.
Permintaan investor terhadap surat utang ini dilaporkan membludak hanya dalam sepekan setelah pembukaan penawaran awal, mencerminkan tingginya kepercayaan terhadap prospek bisnis digital Surge ke depan.
Aksi korporasi kedua adalah rights issue yang akan menghimpun dana sebesar Rp 5,9 triliun. WIFI akan menawarkan 2,94 miliar saham baru, atau setara 55,56% dari modal disetor, dengan harga Rp200 per saham.
PT Investasi Sukses Bersama (ISB) sebagai pemegang saham pengendali akan menyerap 1,48 miliar saham dengan nilai investasi Rp2,9 triliun. ISB merupakan entitas yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo melalui PT Arsari Sentra Data.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Suzuki Fronx: SUV Kompak Stylish dan Canggih
Sementara itu, pemegang saham ISB lainnya, Tinawati, juga akan mengeksekusi haknya dengan menyerap 8,43 juta saham, senilai Rp16,87 miliar.
WIFI telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 20 Juni 2025, dan seluruh dana rights issue akan digunakan untuk penyertaan modal ke IJE, dengan fokus membangun lebih dari 4 juta sambungan FTTH.
Artikel Terkait
Pertamina Indonesia Akuisisi 20 Persen Saham Citicore Renewables, Perusahaan Energi Filipina
Sharia Investment Week 2025 Gaet 666 Investor Baru Saham Syariah
Soal Jual Beli Pulau Anambas hingga Seliu, KKP: Jual No Tapi Boleh Pengalihan Saham dan Investasi
Pasar Saham Indonesia Diperkirakan Bergerak Mendatar pada Senin
Waduh, Saham Wilmar Turun di Singapura setelah Kejaksaan Agung Sita Dana Rp11,8 Triliun