KONTEKS.CO.ID - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bersama Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, melepas ekspor perdana kopi hasil kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) Sumatra Barat ke Dubai, Sabtu 21 Juni 2025.
Sebanyak 8 ton kopi dikirim sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, sekaligus upaya menjaga keberlanjutan hutan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program perhutanan sosial. Ini adalah wujud dari visi Presiden Prabowo Subianto," ujar Raja Julidalam pernyataan resminya pada Minggu.
Menteri Kehutanan menjelaskan KUPS telah menerapkan sistem ketelusuran (traceability) serta skema pemasaran berbasis teknologi blockchain.
Baca Juga: Memahami Pasar Kopi Dunia, Indonesia adalah Pemain Besar Robusta
Langkah ini sejalan dengan standar European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang ketat terhadap asal-usul komoditas hasil hutan.
"Dengan teknologi ketelusuran, kita bisa menelusuri asal kopi dan nilai jualnya. Ini membuka peluang pasar lebih luas, termasuk Dubai," katanya.
Ia juga menyampaikan harapannya untuk membentuk klaster produk perhutanan sosial di berbagai wilayah.
Itu sebagai upaya mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan.
Baca Juga: Ekspor Kopi Dunia Menurun, Indonesia dan Vietnam Tetap Tumbuh di Tengah Krisis Global
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, turut menyampaikan dukungan terhadap program tersebut, termasuk penyediaan pupuk subsidi untuk petani hutan.
“Kami mendorong Kementerian Pertanian untuk memberikan pupuk bersubsidi demi mendukung program ini,” katanya.
Titiek juga mengapresiasi kinerja tim Kementerian Kehutanan dan berharap daerah lain turut berpartisipasi dalam kesuksesan program perhutanan sosial.
Baca Juga: Umar Patek, Mantan Terpidana Bom Bali Kini Buka Kafe Kopi Ramu
Artikel Terkait
Profil Bayu Prawiro, Runner-up World Brewers Cup 2025, Perjalanan dari Agribisnis ke Barista Kopi
Mau Parfum Rasa Kopi? Ini 3 Rekomendasi Wewangian Bold yang Cocok untuk Jiwa Pemberontak, Dewasa, dan Penuh Karakter