Sepanjang Q1-2025, laba bersih emiten ritel dan distributor ini anjlok 22% year-on-year (yoy), didorong oleh penurunan penjualan hampir 5% yoy dan pendapatan operasional yang merosot 18% yoy.
Belanja modal (capex) perusahaan juga menyusut 8,7% yoy.
Baca Juga: Alasan Hotman Paris Ngotot Bantu Nadiem Makarim dalam Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Perlambatan industri ritel nasional dan ketegangan perang dagang global disebutkan menjadi tantangan yang mempengaruhi kinerja perseroan di awal tahun 2025. ***
Artikel Terkait
YUPI Resmi IPO di BEI, Apakah Sahamnya Layak Dibeli?
Saham Yupi Anjlok Sejak IPO, BEI Keluarkan Peringatan UMA
Target IPO Gagal, Analis: BEI Memang Butuh Direksi Bersertifikasi Pasar Modal Internasional
Bos HYBE Tersandung Dugaan Penipuan Saham IPO Rp4,73 T, Bang Si Hyuk Diduga Langgar UU Pasar Modal