KONTEKS.CO.ID - Saham emiten baru PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk terjun bebas sepanjang pekan perdagangan 8–11 April 2025.
Dalam sepekan, harga saham produsen permen kenamaan itu merosot 37,45 persen ke level Rp 1.495 per saham.
Ini menempatkan Yupi sebagai salah satu saham dengan kinerja terburuk sejak awal pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Maret lalu.
Saham Yupi, yang dilepas ke publik melalui penawaran umum perdana (IPO) dengan harga Rp 2.390, kini diperdagangkan jauh di bawah harga penawarannya.
Baca Juga: Cara Cek NISN untuk Pencairan PIP 2025, Ikuti Langkah-Langkah Ini!
Sepanjang periode 25 Maret hingga 11 April, saham ini hanya sekali ditutup menghijau, yakni pada 27 Maret, dan sekali stagnan di hari pencatatan. Sisanya, grafik harga terus memerah tanpa perlawanan berarti.
BEI pun mengambil langkah antisipatif. Lewat keterbukaan informasi, otoritas bursa mengumumkan bahwa saham YUPI masuk kategori unusual market activity (UMA) karena pergerakan harganya dinilai tidak wajar.
“Telah terjadi penurunan harga saham PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) di luar kebiasaan,” tulis BEI dalam pernyataannya.
Meski begitu, BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta-merta menandakan pelanggaran terhadap peraturan pasar modal.
Otoritas bursa menyatakan sedang mencermati pola transaksi saham YUPI dan mengimbau investor untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari perseroan.
Di balik volatilitas harga yang tajam ini, terdapat dinamika pemegang saham yang mencuri perhatian.
Pada hari pencatatan sahamnya di BEI, 25 Maret 2025, terjadi transaksi besar di pasar negosiasi. PT Confectionery Consumer Products Indonesia (CCPI) mengambil alih 7,69 miliar saham YUPI dari PT Sweets Indonesian dan Daniel Budiman.
Langkah CCPI entitas yang tidak banyak dikenal publik langsung menguasai kepemilikan mayoritas saham YUPI, mengundang tanya di kalangan pelaku pasar.
Artikel Terkait
YUPI Resmi IPO di BEI, Apakah Sahamnya Layak Dibeli?
Laba Melesat hingga USD11,4 Juta, Saham BOAT Melonjak 16,84 Persen
Dampak Tarif Trump: Saham Otomotif Rontok, Ribuan Pekerja Terancam PHK
Gempa Dahsyat Guncang Perbatasan Myanmar-Thailand, Bursa Saham Thailand Disuspensi
Industri Penerbangan AS Terancam: Permintaan Menurun, Saham Maskapai Terjun Bebas