Baca Juga: PPIH Terbitkan Edaran Penggabungan Jamaah Haji Indonesia yang Terpisah Akibat Sistem Syarikah
Rupiah Melonjak
Mata uang rupiah melonjak pada hari Jumat, dengan rupiah Indonesia memimpin penguatan terhadap pelemahan dolar karena indikator ekonomi AS yang mengecewakan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
Ketegangan perang dagang yang mulai reda juga ikut menopang rupiah, "Rupiah berupaya mengejar pemulihan mata uang Asia lainnya, setelah lama berkinerja buruk, didorong juga oleh sentimen yang membaik di pasar saham dalam negeri," kata Radhika Rao, ekonom senior di DBS Bank.
Menurut Rao, dengan inflasi yang masih dalam kisaran target, para pembuat kebijakan memiliki ruang untuk memperkuat sikap pro-pertumbuhan mereka dengan pemotongan suku bunga bulan ini.
Pekan lalu pasar nilai tukar dimulai dengan optimisme setelah gencatan senjata perdagangan AS-China, yang awalnya mendorong dolar menguat, tetapi momentum itu dengan cepat memudar, menyebabkan sebagian besar mata uang diperdagangkan secara menyamping.
Sementara itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melandai tajam padaJumat pekan lalu menjadi 6,86% dari sebelumnya 6,91%.
Kebijakan Suku Bunga Indonesia
Bank Indonesia (BI) juga akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Mei 2025 yang berlangsung pada Selasa dan Rabu pekan ini yaitu 20 hingga 21 Mei 2025.
Salah satu yang paling ditunggu-tunggu pelaku pasar adalah soal keputusan suku bunga acuan. Pelaku pasar menunggu apakah BI akan memangkas suku bunga di tengah melambatnya perekonomian Indonesia.
Pelaku pasar saat ini masih melihat BI menahan suku bunag di leve 5,75%. Namun, ada potensi pemangkasan jika melihat kebutuhan untuk mendongkrak pertumbuhan.
Ppada April lalu, BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 5,75%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Keputusan ini mencerminkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas harga agar tetap berada dalam rentang target inflasi 2,5% ±1% untuk tahun 2025 dan 2026, sekaligus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang meningkat dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.
Artikel Terkait
IHSG Dibuka Naik 5,5 Persen Usai Presiden Donald Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari
LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel, Pengamat: Jangan Anggap Remeh IHSG
IHSG Hari Ini Endingnya Anjlok 1,42 Persen ke Level 6.827, Cek Saham Top Gainers dan Top Losers
Obral Saham Bank BUMN, Bank Mandiri Paling Laris, BMRI dan BBNI Alami Tekanan Jual, dan IHSG Naik Tipis
IHSG Naik Tipis ke 7.452! Apakah Sinyal The Fed Akan Jadi Pemicu Lonjakan atau Koreksi Berikutnya?