• Senin, 22 Desember 2025

Obral Saham Bank BUMN, Bank Mandiri Paling Laris, BMRI dan BBNI Alami Tekanan Jual, dan IHSG Naik Tipis

Photo Author
- Minggu, 11 Mei 2025 | 22:24 WIB
Saham Bank Mandiri paling banyak dijual asing. (Instagram/bankmandiri)
Saham Bank Mandiri paling banyak dijual asing. (Instagram/bankmandiri)

BBCA menjadi bank yang sahamnya paling banyak dibeli oleh investor asing pada perdagangan Kamis 8 Mei 2025 dengan nilai Rp 116,34 miliar. Hal ini membuat sahamnya pada perdagangan hari ini menguat 0,28% ke level Rp 9.000 per saham.

Sementara saham BRIS dibeli oleh investor sebanyak Rp 59,54 miliar. Sahamnya pun terlihat menguat 1,83% pada penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 2.780 per saham.

Baca Juga: Pakar dan Netizen Desak Presiden Bebaskan Mahasiswi ITB Diduga Pembuat Meme Prabowo Jokowi

BMRI dan BBNI Alami Tekanan Jual

Analis Infovesta Utama, Ekky Topan menilai, Saham BBCA dan BRIS terlihat terus diakumulasi oleh investor asing, seiring dengan rilis kinerja keuangan kuartal I/2025 yang cukup solid.

Sebaliknya, saham BMRI dan BBNI tercatat mengalami tekanan jual dari investor asing dalam beberapa hari terakhir. “Untuk BBRI, penjualan asing kemarin cukup besar, namun secara akumulasi dalam beberapa hari terakhir masih tidak sebesar BBNI dan BMRI,” kata Ekky pada Jumat, 9 Mei 2025.

"Keunggulan BBCA dibanding bank lain terletak pada kinerja yang konsisten," kata Ekky lagi.

BBCA masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif dengan manajemen risiko yang baik. Selain itu, kekuatan BBCA di segmen ritel juga disebut sangat dominan dengan basis nasabah yang luas.

Baca Juga: Profil Maula Akbar Anak Gubernur Dedi Mulyadi Lamar Wakil Bupati Garut saat Persib Vs Barito Putera Bikin GBLA Jadi Lautan Asmara

Sementara itu, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia disebut memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi syariah dan dukungan pemerintah yang kuat terhadap pengembangan sektor ini.

Ekky menyebut, saham BBCA berpotensi melanjutkan penguatan untuk menguji level resistance di Rp10.000, dan jika momentum berlanjut, target berikutnya berada di Rp11.250.

“Adapun BRIS saat ini terlihat mengalami koreksi teknikal, namun menurut saya masih berpeluang untuk naik ke area Rp3.200–Rp3.300 pada bulan Mei, apabila terjadi pembalikan arah dan momentum beli kembali muncul,” jelasnya.

Baca Juga: Profil Maula Akbar Anak Gubernur Dedi Mulyadi Lamar Wakil Bupati Garut saat Persib Vs Barito Putera Bikin GBLA Jadi Lautan Asmara

Sementara, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila mengatakan, saham BBCA dan BRIS masih menarik untuk asing karena secara fundamental masih kuat dengan rasio keuangan yang masih stabil.

“Untuk BBCA juga memiliki likuiditas yang tinggi. Adapun BRIS sendiri terpantau menarik karena dari sisi penetrasi masih rendah jadi ada potensi pertumbuhan jangka panjang yang baik,” terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X