Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga menurun 5,83% yoy menjadi Rp13,06 triliun, membuat loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi 67,53% dari 77,73% tahun sebelumnya. Total aset BNC pun menyusut menjadi Rp17,40 triliun.
Laba Bersih Jadi Awal Kebangkitan?
Meski akhirnya membukukan laba, sejumlah indikator fundamental BNC masih menunjukkan tren pelemahan. Pendapatan bunga menurun, kredit melorot, dan rasio intermediasi melemah.
Baca Juga: iPhone 16 Resmi Hadir di Indonesia! Cek Harga dan Spesifikasinya
Bagi bank digital yang harus bersaing dengan pemain besar seperti Jago (ARTO), SeaBank, dan BCA Digital, pertanyaan besar tetap mengemuka: apakah laba ini awal kebangkitan, atau sekadar anomali sebelum kembali ke tren rugi?
Yang jelas, defisit Rp2,3 triliun masih menjadi beban berat bagi Bank Neo Commerce. ***
Artikel Terkait
BEI Pantau Khusus 6 Bank, 2 di Antaranya Belum Beri Laporan Keuangan
Wall Street Melonjak di Tengah Musim Laporan Keuangan, Investor Optimis Hadapi Tantangan Ekonomi
Dapat Suntikan Dana Rp1,2 Triliun, Superbank Siap Jadi Raja Bank Digital!
Pegawai Bank Digital Bobol 112 Rekening Hasil Kejahatan Dibekuk Polisi, Begini Caranya
OJK Angkat Bicara! Benarkah Dua Bank Digital Siap IPO Tahun Ini?