• Minggu, 21 Desember 2025

Resesi Mengintai? Ini Kondisi Terkini Ekonomi Indonesia

Photo Author
- Senin, 24 Maret 2025 | 14:22 WIB
Ilustrasi situasi ekonomi Indonesia. (Istock)
Ilustrasi situasi ekonomi Indonesia. (Istock)

KONTEKS.CO.ID – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia masih mampu menjaga stabilitasnya.

Meski banyak negara menghadapi ancaman resesi, ekonomi Indonesia dinilai tetap bertahan. Namun, melemahnya daya beli masyarakat dan meningkatnya angka PHK menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.

Indonesia Tetap Stabil, Resesi Masih Jauh?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa ekonomi nasional masih dalam kondisi yang baik.

Baca Juga: Kemenag Rilis Surat Edaran Masjid Buka 24 Jam Selama Arus Mudik Lebaran Idul Fitri 2025

Berdasarkan data Bloomberg Februari 2025, probabilitas resesi Indonesia kurang dari 5%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Meksiko (38%), Kanada (35%), dan Amerika Serikat (25%).

"Dengan pondasi ekonomi yang solid, diversifikasi mitra dagang, serta hilirisasi yang terus diperkuat, Indonesia berpeluang besar menjaga stabilitas dan daya saingnya di tengah gejolak global," ujar Airlangga, dikutip Senin 24 Maret 2025.

Pemerintah juga terus berupaya menjaga daya beli masyarakat dan memastikan aktivitas ekonomi tetap berjalan lancar.

Baca Juga: When Life Gives You Tangerines Episode 9 dan 12: Cinta Datang Sekonyong-konyong

Namun, tantangan utama justru datang dari data ekonomi yang menunjukkan tren perlambatan konsumsi rumah tangga.

Deflasi dan Melemahnya Daya Beli Jadi Sorotan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat deflasi sebesar 0,09% pada Februari 2025. Ini merupakan deflasi tahunan pertama dalam 25 tahun terakhir sejak Maret 2000 (-1,10%).

Penurunan harga ini bertepatan dengan merosotnya impor barang konsumsi jelang Ramadan dan Lebaran. Data BPS menunjukkan total impor barang konsumsi pada Februari 2025 hanya mencapai USD1,47 miliar, turun 10,61% (mtm) dibanding Januari 2025, dan turun 21,05% (yoy) dibanding Februari 2024.

Baca Juga: Resmi! Jadwal Libur dan Cuti Lebaran 2025 untuk PNS dan Siswa

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan bahwa penurunan impor barang konsumsi sejalan dengan deflasi bahan makanan sebesar -0,7% secara bulanan. Hal ini mengindikasikan daya beli masyarakat yang semakin melemah.

"Daya beli masyarakat sangat rendah, permintaan barang minim, harga-harga turun, dan impor barang konsumsi pun anjlok," jelas Bhima.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X