3. Gunakan Uang Dingin
Investasikan hanya uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan pokok.
Hindari menggunakan utang untuk investasi saham, karena risiko kerugian bisa tinggi. Mulailah dengan modal kecil dan tingkatkan secara bertahap.
4. Buat Perencanaan Trading
Miliki rencana trading yang jelas, termasuk daftar saham yang ingin dibeli, kapan harus membeli (entry point), kapan harus menjual (exit point), dan batas cut loss jika harga saham turun.
Baca Juga: Yakinkan UU TNI Tak Ganggu Supremasi Sipil, Puan Maharani: Jangan Berburuk Sangka, Ini Ramadan
Disiplin dalam mengikuti strategi yang telah dibuat akan membantu menghindari keputusan emosional.
5. Investasikan Dana pada Saham yang Tepat
Cari informasi mendalam tentang saham yang ingin dibeli, termasuk laporan keuangan, rekam jejak perusahaan, serta faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja saham tersebut.
Saham dalam indeks IDX30 dan LQ45 biasanya memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas tinggi.
Baca Juga: Prabowo Cerita Orang Tua Siswa Curhat Soal Makan Bergizi Gratis: Saya Bilang Mohon Bersabar
6. Pelajari Analisis Saham
Gunakan analisis fundamental dan teknikal untuk memahami pergerakan saham.
Perhatikan laporan keuangan perusahaan, perkembangan bisnis, serta tren pasar.
Hindari membeli saham hanya karena ikut-ikutan atau FOMO (Fear of Missing Out).
7. Realistis dan Tetap Tenang
Investasi saham bukanlah jalan pintas menuju kekayaan. Tetaplah realistis dan jangan terbawa emosi saat menghadapi fluktuasi pasar.
Fokus pada data dan informasi yang valid dalam mengambil keputusan investasi.***
Artikel Terkait
Investasi AI di Indonesia Meningkat, Open-Source Jadi Kunci ROI Positif
10 Emiten Terburuk di Indeks LQ45 Sepanjang 2025, Paling Boncos Saham Milik Perusahaan Boy Thohir
Apa Itu Trading Halt? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya Bagi Pasar Saham
Cegah IHSG Melorot Tajam, OJK Bolehkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS
THR Mau Diinvestasikan ke Emas? Berikut Tips Investasi untuk Pemula