dunia

Tsunami Setinggi 7 Meter Hantam Pantai Peru dan Ekuador, 2 Orang Tewas

Selasa, 31 Desember 2024 | 03:28 WIB
Tangkapan layar saat gelombang tsunami Peru menghantam pesisir pantai Peru dan Ekuador. (X.com @AppleSeedTX)

KONTEKS.CO.ID - Tsunami Peru terkabarkan di sini. Gelombang mematikan menghantam garis pantai utara Peru yang memicu gelombang seperti tsunami yang menghancurkan masyarakat setempat.

Akibat tsunami Peru, 75% pelabuhan negara itu tutup, meskipun penutupan itu berpotensi menghancurkan perekonomian lokal.

"Gelombang setinggi lebih dari 13 kaki atau lebih dari 7 meter menghantam Pantai Lobitos, Mancora, dan Cabo Blanco – 1.123 km di utara ibu kota Peru, Lima – Jumat 27 Desember 2024 tengah hari," menurut laporan setempat, mengutip laman Independent UK, Selasa 31 Desember 2024.

Fenomena cuaca ekstrem itu bertepatan dengan peringatan 20 tahun gempa bumi dan tsunami Samudera Hindia yang melanda India, Sri Lanka, Thailand, dan Indonesia, pada 2004 yang menewaskan lebih dari 230.000 orang.

Baca Juga: Gawat, Pasangan Fajar Rian dan Sabar Reza Kemungkinan Bentrok vs Duo Ganda Putra Baru Korea Selatan

Dua orang dilaporkan tewas di wilayah Manta di barat daya Ekuador dan seorang pria berusia 30 tahun ditemukan tewas di sebuah pantai di Chili – tidak ada kematian yang dilaporkan di Peru, menurut AFP.

Fenomena cuaca ekstrem itu terjadi sehari setelah Peru mengumumkan keadaan darurat lingkungan. Reuters melaporkan, ini menyusul pengiriman dari perusahaan minyak negara Petroperu pada 21 Desember yang mengakibatkan tumpahan minyak mentah seluas 10.000 meter persegi ke laut.

Tumpahan Minyak Mentah di Laut Peru

Sebuah kapal yang tengah melakukan manuver prapengiriman dilaporkan menyebabkan tumpahan minyak mentah di terminal kilang Talara. Hanya beberapa kilometer dari kota kecil Lobitos.

Petroperu belum mengumumkan secara pasti berapa banyak minyak yang tumpah.

Baca Juga: Rencana Otak-atik Pelatih Antonius Budi Ariantho untuk Ganda Putra Utama Pelatnas PBSI 2024

Enrique Varea, Kepala Hidrografi dan Navigasi Angkatan Laut Peru, mengatakan, bahwa tiga perempat dari semua pelabuhan di Peru telah ditutup akibat gelombang yang kuat.

Dalam video yang diambil oleh penduduk lokal Peru, ombak besar terlihat menghantam "Muelle de Lobitos" – dermaga pemancingan – mengguncang perahu nelayan setempat saat ombak menghantam pantai.

Video lain memperlihatkan serangkaian gelombang besar menghantam dermaga di Pantai Cabo Blanco di dekatnya.

Sekretaris Manajemen Risiko Ekuador, Jorge Carillo, menggambarkan insiden itu sebagai peristiwa ekstrem. Ia memperingatkan bahwa lebih banyak gelombang tsunami Peru yang mungkin akan datang.

Baca Juga: Blak-blakan Bicara Bocoran Spesifikasi dan Harga Huawei Enjoy 70X

"Sayangnya, kami memiliki dua kematian di wilayah Manta di barat daya Ekuador," katanya.

Sebastian Sulca Cordova, 25 tahun, mengatakan kepada The Independent, penduduk setempat diberitahu tentang gelombang mematikan itu. Sementara banyak yang mendengarkan rapat untuk membahas tumpahan minyak yang membawa bencana tersebut.

Kemudian secara tiba-tiba, sebuah pengumuman melalui megafon berbunyi, "Semua nelayan, tolong dekati dermaga, perahu tenggelam dan teman-teman hanyut."

Saat gelombang menghantam dan mengguncang dermaga, orang-orang terjatuh dan yang lainnya terlihat berlarian kembali ke daratan. Sebuah video merekam momen ombak menghantam atap dermaga pemancingan pada hari Jumat. ***

Tags

Terkini