dunia

Setelah Mendarat di Caracas, Pesawat Kargo Raksasa Rusia Terbang Menuju Kuba

Rabu, 5 November 2025 | 10:55 WIB
Pesawat angkut Rusia, Ilyushin Il-76, mendarat di Ibu Kota Venezuela pada akhir pekan kemarin. (Fotp: airforce-technology)

Perjalanan baru-baru ini ke Amerika Latin terjadi di tengah ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Washington dan Caracas. Sebab Pentagon menempatkan aset militer di dekat Venezuela dan menuduh pemerintah negara Amerika Latin itu terlibat dalam penyelundupan narkoba.

Baca Juga: Beda dengan Omongan Luhut, Rosan Bilang Belum Ada Kesepakatan Restrukturisasi Utang Whoosh dengan China

Pihak berwenang Venezuela, di sisi lain, menuduh AS "mengada-adakan perang".

Para pejabat di Caracas baru-baru ini menghubungi pemerintah Rusia, China, dan Iran yang mereka anggap sepaham dengan harapan mendapatkan bantuan militer, lapor Washington Post pada 31 Oktober.

Para pejabat Rusia menolak berkomentar atas surat yang menurut laporan Post merinci permintaan tersebut. Tetapi mendukung upaya Venezuela untuk mempertahankan kedaulatan nasionalnya.

“Moskow menyatakan siap menanggapi dengan tepat permintaan mitra kami mengingat adanya ancaman yang muncul," tulis surat kabar tersebut.

Baca Juga: Tragis! Panti Jompo di Bosnia Terbakar Malam-Malam, 10 Orang Tewas Terpanggang

Perjalanan Il-76 ke Amerika Latin pada bulan Oktober merupakan kejadian langka bagi armada kapal barang Rusia, yang biasanya berfokus pada Asia dan Afrika.

Namun, ini bukan pertama kalinya pesawat khusus ini melakukan perjalanan melintasi Atlantik dalam beberapa waktu terakhir. Ilyushin yang sama sebelumnya mengunjungi wilayah tersebut pada pertengahan Agustus, tiba dari Conakry, Guinea, di Ibu Kota Brasil, Brasilia, pada 10 Agustus.

Selama minggu berikutnya, pesawat tersebut singgah di Santa Cruz, Bolivia; Bogota, Kolombia; Caracas; Toluca, Meksiko; dan Havana, sebelum kembali ke Caracas dan menyeberangi Atlantik menuju Nouakchott di Afrika Barat.

Dalam kedua kasus tersebut, pesawat mengambil rute memutar untuk mencapai Amerika Latin, berhenti di Kaukasus dan beberapa kali di Afrika di sepanjang perjalanan.

Baca Juga: DPR Desak Indonesia Paksa OKI Gercep Hentikan Pembantaian Keji Warga Sipil di Sudan

Seringnya berhenti dapat menjadi indikasi muatan yang berat, sehingga membutuhkan pengisian bahan bakar yang lebih sering. Tetapi juga dapat menjadi teknik penghindaran untuk mengaburkan asal pesawat dan kargonya bagi pengamat.

Pesawat Rusia dilarang memasuki wilayah udara Barat, yang juga memaksa mereka menempuh rute yang rumit.

Sebuah Ilyushin Il-76 dapat mengangkut 46 ton kargo. Menurut situs web Zitotrans, pesawat ini dapat mengangkut dua helikopter Mi-8 atau Mi-17, tiga kontainer 20 kaki, lima Toyota Land Cruiser, atau sembilan palet 463 liter sekaligus.

Halaman:

Tags

Terkini