dunia

Laporan Sebut Israel Bergerak Rebut Permukiman Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur

Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:52 WIB
Zionis Israel dikabarkan bergerak untuk menguasai Yerussalem Timur yang dikuasai Palestina. (Foto: X.com @lilbuddymax)

KONTEKS.CO.ID – Israel dilaporkan tengah bergerak untuk merebut permukiman Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.

Middle East Monitor, Kamis 30 Oktober 2025, melaporkan, pergerakan Israel tersebut terjadi di saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan besar ke Kota Gaza, Palestina.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan tegas mengecam serangan udara Israel baru-baru ini di Jalur Gaza.

Baca Juga: Banjir Parah Semarang Renggut 3 Nyawa, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca dari Solo

"Sekretaris Jenderal mengutuk keras pembunuhan warga sipil akibat serangan udara Israel di Gaza kemarin, termasuk banyak anak-anak," kata Juru Bicaranya, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers, Rabu 29 Oktober 2-25.

Ia menambahkan, Guterres juga mengecam semua tindakan yang merusak gencatan senjata dan membahayakan nyawa warga sipil.

Guterres menekankan pentingnya para pihak dan jaminan baru untuk melaksanakan gencatan senjata. Sekjen PBB juga menggarisbawahi bahwa komitmen harus ditegakkan sepenuhnya.

Baca Juga: Luruskan Hoaks, Komisi VIII DPR: Klinik Haji Indonesia Boleh Buka di Saudi Asal Lewat Skema Kerja Sama

"Tindakan apa pun yang berisiko membahayakan warga sipil atau menghalangi operasi kemanusiaan harus dihindari," tambah Dujarric.

Memuji upaya diplomatik yang berkelanjutan oleh Mesir, Qatar, Turki, dan AS, Dujarric menyatakan, PBB dan mitranya dengan cepat meningkatkan kehadiran mereka di Gaza.

Mereka bekerja secara intensif untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga: BRIN: Limbah Cesium-137 Cikande Disimpan Sampai Meluruh, Opsi Olah Tanah Dikaji

Pernyataan tersebut muncul setelah tentara Israel menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, termasuk 46 anak-anak, di Jalur Gaza sejak Selasa malam, melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah berlaku sejak 10 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan setempat.

Serangan terbaru Israel juga melukai 253 orang, termasuk 78 anak-anak dan 84 perempuan, tambah kementerian tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini