dunia

Aksi Gen Z Hentak Dunia: Demo Melawan Korupsi via Medsos Bikin Nepal, Filipina, Peru hingga Prancis Terguncang

Selasa, 23 September 2025 | 00:02 WIB
Menyoroti pola aksi demonstrasi di Nepal hingga Peru yang diinisiasi oleh para generasi Z atau Gen Z. (Unsplash.com/@Ehimetalor)

KONTEKS.CO.ID – Bagaikan fenomena Arab Spring di tahun 2010, gelombang protes generasi muda -kini popular disebut juga Gen Z- merembet ke banyak negara. Terutama negara-negara berkembang dengan status rawan korupsi.

Gen Z semakin menyalakan narasi terkait aksi demonstrasi di banyak negara. Mulai dari Nepal dan kini “menyala: di Peru.

Pantauan di lini masa media sosial (medsos) per tanggal 22 September 2025, terlihat banyaknya Gen Z yang turun ke jalan. Mereka bersuara lantang melawan korupsi dan kebijakan yang dianggap menindas rakyat di negaranya.

Baca Juga: Gagal Beraksi saat Syuting Film Spider-Man: Brand New Day, Tom Holland Dilarikan ke RS: Kepala Retak!

Merujuk tulisan AFP, senjata mereka sebenarnya bukan hanya spanduk dan megafon. Melainkan medsos yang dianggap mampu menggerakkan ribuan orang dalam hitungan jam.

"Cara unik yang dilakukan Gen Z memanfaatkan media sosial itu salah satunya sebagai alat mobilisasi," demikian laporan AFP, melansir Senin 22 September 2025.

Terdapat pola aksi demonstrasi yang dianggap terus berulang dari berbagai aksi demonstrasi tersebut. Berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: Erros Djarot: Kalau Purbaya Gagal, 'Firing Back'-nya Sangat Besar

Rusuh Peru: Berawal dari Timeline hingga Turun ke Jalanan

Di Kota Lima, Ibu Kota Peru, terdapat aksi protes para Gen Z yang pecah pada Minggu 21 September 2025.

Diketahui, ratusan warga, mayoritas generasi muda, turun ke jalan. Mereka menolak praktik korupsi, kejahatan geng, dan aturan baru dana pensiun di sana.

Awalnya mereka terkumpul lewat seruan digital, aksi itu berubah ricuh setelah polisi menembakkan gas air mata. Sedikitnya 18 pendemo terluka, sementara jumlah penangkapan masih belum diumumkan.

Seorang pelajar 18 tahun di Peru, Jonatan Esquen menyebut gerakan ini sebagai kebangkitan anak muda. “Karena orang-orang akhirnya menyadari kamu muda aktif di media sosial dan arena politik,” ucap Esquen kepada AFP.

Baca Juga: Transformasi Polri, Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko Minta Anak Buahnya Setop Memeras dan Menzalimi Masyarakat

Wujud Suara Kecewa di Peru: Parpol adalah Sarang Mafia

Di sisi lain, banyak peserta aksi merasa jenuh dengan sistem politik di negaranya, Peru.

Halaman:

Tags

Terkini