dunia

Ratusan Warga Australia Gugat Perusahaan Suplemen Blackmores, Diduga Sebabkan Kerusakan Saraf Akibat B6 Berlebih

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:15 WIB
Foto suplemen (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Raksasa suplemen asal Australia, Blackmores, menghadapi ancaman serius berupa gugatan hukum class action dari ratusan konsumennya.

Perusahaan tersebut dituding memproduksi suplemen dengan kadar vitamin B6 berlebih yang diduga menyebabkan gangguan kesehatan permanen, termasuk kerusakan saraf.

Kasus ini mencuat setelah seorang pria asal Victoria, Dominic Noonan-O'Keeffe yang berusia 33 Tahun, mengklaim dirinya mengalami komplikasi neurologis serius setelah mengonsumsi suplemen magnesium Blackmores sejak Mei 2023.

Tanpa disadari, suplemen yang ia konsumsi mengandung kadar vitamin B6 yang disebut “beracun”, atau 29 kali lipat dari asupan harian yang direkomendasikan.

Noonan-O’Keeffe mengalami sejumlah gejala seperti kelelahan ekstrem, sakit kepala kronis, jantung berdebar, kejang otot, hingga hilangnya sensasi pada beberapa bagian tubuh.

“Saya hanya ingin menjaga kesehatan, tetapi sekarang saya harus hidup dengan nyeri saraf setiap hari,” ujar Noonan O’Keeffe dalam pernyataan resmi yang dirilis pengacaranya, Polaris Lawyers.

Menurut Polaris Lawyers, firma hukum yang mewakili korban, sudah ada lebih dari 600 warga Australia yang melapor mengalami gejala serupa.

Polaris saat ini sedang menyusun dasar gugatan class action terhadap Blackmores, dengan tuduhan bahwa perusahaan lalai dalam menginformasikan risiko dan memasarkan produk yang mengandung dosis vitamin B6 di atas ambang aman.

Baca Juga: Dominasi Google Terancam, Perplexity AI Jajaki Integrasi Browser Comet ke Smartphone

Standar Keamanan Dipertanyakan

Vitamin B6 atau piridoksin memang penting untuk metabolisme dan fungsi saraf, namun dalam dosis tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan neuropati perifer, gangguan saraf yang memicu mati rasa, kesemutan, dan nyeri kronis.

Therapeutic Goods Administration (TGA), badan regulator obat dan suplemen di Australia, dalam laporan sementara Juni lalu menyatakan tidak ada konsensus pasti mengenai ambang aman vitamin B6.

Meski demikian, TGA mengusulkan agar produk yang mengandung lebih dari 50 mg B6 per hari dikategorikan sebagai pharmacist-only medicine—artinya hanya bisa diperoleh dengan rekomendasi apoteker.

Baca Juga: GIIAS 2025 Siap Digelar 24 Juli di ICE BSD, Didominasi Merek China dan Comeback Ford

Tanggapan Blackmores

Dalam pernyataan tertulis, juru bicara Blackmores menyatakan perusahaan mematuhi ketentuan dari TGA.

Halaman:

Tags

Terkini