KONTEKS.CO.ID - Dominasi Google dalam ranah mesin pencari dan browser di perangkat seluler mulai menghadapi tantangan serius.
Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI), Perplexity AI, dikabarkan tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah produsen ponsel global untuk mengintegrasikan browser berbasis AI mereka, Comet, ke dalam sistem operasi smartphone.
CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang dalam tahap negosiasi dengan beberapa original equipment manufacturer (OEM) besar.
Tujuannya adalah agar Comet dapat menjadi alternatif default browser menggantikan Chrome yang selama ini mendominasi pasar.
“Tidak mudah meyakinkan OEM seluler untuk menggantikan browser bawaan dari Chrome ke Comet,” ujar Srinivas, dikutip dari Reuters, Senin, 21 Juli 2025.
Comet saat ini masih berada dalam tahap uji coba dan baru tersedia untuk perangkat desktop. Namun, ambisinya jelas menciptakan pengalaman penelusuran internet yang langsung terintegrasi dengan teknologi AI milik Perplexity.
Baca Juga: Jet Tempur BAF F7 Bangladesh Jatuh Timpa Bangunan Kampus, 19 Orang Tewas
Negosiasi dengan Apple dan Samsung
Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa Perplexity juga tengah berdiskusi dengan dua produsen ponsel terbesar di dunia yakni Apple dan Samsung untuk kemungkinan integrasi AI mereka dalam sistem pencarian dan digital assistant.
Bagi Samsung, integrasi ini bisa memperkuat Bixby, sementara Apple berpotensi menanamkan kemampuan pencarian Perplexity dalam browser Safari, yang selama ini menjadi bagian penting dalam kerja sama bernilai miliaran dolar antara Apple dan Google.
Meski demikian, pembicaraan masih berada dalam tahap awal. Bloomberg melaporkan bahwa Apple bahkan mempertimbangkan untuk mengakuisisi Perplexity.
Namun, hingga kini belum ada keputusan resmi, dan pihak Perplexity menyatakan belum mengetahui adanya rencana merger dan akuisisi (M&A) secara aktif.
“Kami tidak mengetahui adanya diskusi M&A saat ini atau di masa mendatang yang melibatkan Perplexity,” kata juru bicara perusahaan.
Baca Juga: Mandat B50 Indonesia Berpotensi Dongkrak Permintaan Sawit hingga 3 Juta Ton
Dominasi Google di Ujung Tanduk?
Menurut data dari Statcounter, saat ini browser Chrome masih mendominasi 70% pangsa pasar perangkat seluler secara global. Safari dari Apple berada di posisi kedua dengan sekitar 24%, disusul oleh browser Samsung.
Artikel Terkait
Siapa Raja Google Dunia? Ini Lima Negara Paling Sering Browsing, Indonesia Masih Masuk Daftar?
7 Cara Atasi Google Drive Penuh: Tips Praktis Biar Penyimpanan Lega Lagi
Profil dan Biodata Jurist Tan, Hartanya Naik Rp10 M, Kejagung Selidiki Suaminya yang Diduga Petinggi Google
Kejagung Telusuri Hubungan Google, GoTo, dan Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Program Indonesia BerdAIa, Google Cloud Buka Pusat Data Keamanan di Jakarta