KONTEKS.CO.ID - Brigitte Macron resmi mengajukan kasasi ke pengadilan tertinggi Prancis setelah putusan banding kasus pencemaran nama baik yang tidak memihak padanya.
Brigitte Macron termasuk ke dalam jajaran perempuan berpengaruh yang telah jadi korban disinformasi gender atau seksualitas yang kemudian digunakan untuk mengejek atau mempermalukan.
Disinformasi gender ini memang sering terjadi pada tokoh-tokoh terkemuka. Tujuan dari disinformasi gender ini adalah untuk mengusir perempuan dari panggung politik dan kehidupan publik.
Baca Juga: Ciamik, Putri KW Selamatkan Muka Indonesia di Japan Open 2025, Lolos ke Perempat Final
Sebagai informasi, kasus ini berawal dari sebuah video yang diunggah ke YouTube pada Desember 2021 oleh dua perempuan bernama Amandine Roy dan Natacha Rey.
Dalam video tersebut, mereka mengklaim bahwa Brigitte Macron adalah seorang laki-laki bernama Jean-Michel Trogneux, yang sebenarnya merupakan nama saudara laki-laki Brigitte sendiri.
Tak terima, Brigitte Macron pun mengajukan gugatan terhadap keduanya.
Pada September 2024, pengadilan tingkat pertama memenangkan pihak Brigitte.
Dua perempuan itu diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar EUR 8 ribu kepada Brigitte dan EUR 5 ribu kepada saudara laki-lakinya.
Namun, putusan tersebut dibatalkan oleh pengadilan banding pada Kamis, 10 Juli 2025. Tak terima, Brigitte pun membawa kasus ini ke pengadilan kasasi.
Video Amandine Roy Mewawancarai Natacha Rey
Di video yang diunggah pada 2021 itu, salah seorang terdakwa, Amandine Roy mewawancarai Natacha Rey, seorang jurnalis independen.