Namun, pembentukan partai baru ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Musk dan Trump terkait kebijakan ekonomi.
Terkhusus saat Partai Republik mendorong pengesahan RUU besar di Kongres.
Trump menuding penolakan Musk terhadap RUU tersebut dilatarbelakangi ketentuan dalam undang-undang itu yang menghapus insentif kendaraan listrik (EV), kebijakan yang sangat berdampak bagi bisnis Musk.
“Itu RUU yang Hebat, tapi sayangnya bagi Elon, RUU ini menghapus Mandat Mobil Listrik yang konyol, yang akan memaksa semua orang membeli mobil listrik dalam waktu singkat,” tulis Trump. “Saya menentang mandat itu sejak awal.”
Baca Juga: Abbas Araghci Peringatkan Trump soal Pernyataan ke Khamenei, Sebut AS Tak Capai Apa-apa di Iran
Sebagai catatan, Undang-Undang Pengurangan Inflasi 2022 justru memperluas insentif pajak bagi pembeli kendaraan listrik.
Namun, RUU terbaru yang baru saja ditandatangani Trump pada Jumat lalu mencabut insentif tersebut.
“Saya sudah berkampanye soal ini selama dua tahun. Saat Elon memberikan dukungan penuh dan tanpa syarat kepada saya, saya tanya, apakah dia tahu saya akan menghapus mandat EV. Itu saya sampaikan di setiap pidato saya,” tulis Trump. “Dia bilang tidak masalah, saya sangat terkejut!”
Selain membentuk America Party, Musk juga berencana menggunakan kekayaan pribadinya untuk mendanai penantang-penantang utama dari Partai Republik yang mendukung RUU tersebut.
Baca Juga: Elon Musk Kembali Kritik Kebijakan Energi Trump: Sangat Gila dan Merusak
Ia juga menyatakan akan membela anggota DPR Thomas Massie (R-Kentucky), yang sebelumnya dikritik Trump karena menolak mendukung RUU.
Hubungan Musk dan Trump memang naik-turun dalam beberapa bulan terakhir.
Meski Musk sempat menjadi salah satu pendukung paling menonjol Trump dalam pemilu lalu, ketegangan terus muncul terutama setelah perdebatan panjang soal isi dan dampak RUU baru ini.
Sejumlah kalangan Partai Republik khawatir langkah Musk akan memecah suara partai dan menghambat upaya mempertahankan mayoritas tipis di DPR dalam pemilu tahun depan.
“Salah satu penyebab kekalahan kami di banyak pemilihan Senat sebelumnya adalah habisnya sumber daya karena pertikaian internal,” kata seorang konsultan Partai Republik kepada The Hill menanggapi ancaman Musk terhadap sesama anggota partai.***