KONTEKS.CO.ID - Militer Israel menyerang secara mendadak Kota Teheran di Iran pada Jumat, 13 Juni 2025 dini hari waktu setempat.
Serangan tersebut menyebabkan komandan senior dan ilmuwan nuklir Iran menjadi korban serta fasilitas nuklir utama hancur.
Atas serangan Israel itu, Iran mengibarkan bendera merah simbolis balas dendam di atas Masjid Jamkaran di Qom setelah serangan udara Israel yang mematikan.
Baca Juga: BMKG: 19 Persen Wilayah Indonesia Masuki Musim Kemarau
Bendera merah tersebut menjadi tanda seruan untuk keadilan dan pembalasan dalam tradisi Syiah.
Menurut Press TV, bendera tersebut dikibarkan tak lama setelah jet Israel menyerang beberapa target militer dan nuklir Iran pada hari Jumat tersebut.
Selain memakan korban jiwa komandan senior dan ilmuwan, kesedihan dan kemarahan muncul karena korban juga datang dari warga sipil, wanita, serta anak-anak.
Baca Juga: Harga Acuan Singkong Rp1.350 per Kg Tak Efektif, Petani Masih Dapat Harga di Bawah Seribu Perak!
Usai bendera merah dikibarkan, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar masjid, meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan mengibarkan bendera Iran.
Kota Qom terletak sekitar 140 km selatan Teheran dan merupakan salah satu situs paling suci di Iran.
"Rezim Zionis pada dini hari ini membuka tangannya yang jahat dan berlumuran darah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta, memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman,” ujar Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei, dikutip dari Kashmir Observer pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter, Ini Wilayah dan Pemicunya
Sebelumnya, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, mengatakan bahwa Israel akan membayar harga yang mahal dan harus mengharapkan tindakan keras dari angkatan bersenjata Iran.***