KONTEKS.CO.ID - Elon Musk menyatakan dukungan terhadap seruan pemakzulan Presiden Donald Trump pada Kamis, 5 Juni 2025.
Seruan tersebut awalnya dilontarkan Ian Miles Cheong, seorang penulis konservatif asal Malaysia, melalui unggahan di platform X yang dimiliki Musk.
Dikutip dari The Hill, Cheong menulis, “Presiden vs Elon. Siapa menang? Saya pilih Elon. Trump layak dimakzulkan dan JD Vance sebaiknya jadi penggantinya.”
Tak lama setelah itu, Musk menanggapi singkat dengan satu kata: “Ya.”
Baca Juga: Elon Musk Tepis Tuduhan Penggunaan Narkoba, Fokus pada Misi Pemerintahan Trump
Pernyataan ini mempertegas ketegangan yang berkembang antara Musk dan Trump, yang sebelumnya dikenal memiliki hubungan cukup dekat.
Dalam pertemuan bersama Kanselir Jerman Friedrich Merz di Gedung Putih, Trump mengungkapkan keterkejutannya atas sikap Musk.
Trump juga menyatakan kekecewaannya karena Musk menolak mendukung RUU utama yang menjadi prioritas pemerintahannya.
Baca Juga: OpenAI vs Elon Musk: Gugatan Balik Makin Panas, Tuduhan Gimmick Akuisisi Menggema di Pengadilan
Sebagai tanggapan, Musk menyebut melalui media sosial bahwa dirinya memiliki peran penting dalam kemenangan Trump pada Pilpres 2024 lalu.
Menanggapi situasi ini, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyayangkan sikap Musk.
Ia menyatakan bahwa ketidaksenangan Musk muncul karena rancangan undang-undang tersebut tidak memuat kebijakan yang diinginkannya.
Namun, Leavitt menegaskan bahwa Presiden Trump tetap berkomitmen mendorong pengesahan undang-undang penting demi mengembalikan kejayaan Amerika.***