KONTEKS.CO.ID - Pertarungan hukum antara OpenAI dan Elon Musk memasuki babak baru yang makin panas.
OpenAI memastikan akan terus melanjutkan gugatan balik terhadap pendirinya itu, menyebut upaya Musk untuk menghentikannya sebagai "tidak berdasar dan tidak didukung fakta."
Langkah ini tercermin dalam dokumen hukum yang diajukan pada Rabu malam, 29 Mei 2025, di mana OpenAI meminta agar gugatan balik mereka diproses secepatnya dan tidak ditunda, berbeda dari permintaan pihak Musk.
Baca Juga: Viral, Jorge Martin Siap Gabung Honda di MotoGP 2026 Usai Tinggalkan Aprilia Lebih Cepat
Inti dari gugatan itu menyoroti dugaan manuver curang dari Musk yang dianggap telah merugikan reputasi OpenAI.
Tawaran Akuisisi yang Dinilai Palsu
Langkah hukum OpenAI ini dipicu oleh dugaan bahwa Musk sengaja memainkan strategi publisitas lewat pengumuman akuisisi senilai $97,4 miliar yang dinilai penuh drama.
Menurut OpenAI, tawaran itu hanyalah gimik belaka yang bahkan belum pernah sampai ke meja dewan direksi secara resmi.
Baca Juga: Nonton THe Haunted Palace Episode 13: Identitas Roh 8 Kaki Terungkap, Kembalinya Yoon-gab
Informasi itu dinilai sengaja disebar untuk menciptakan sensasi publik, bukan niat bisnis yang tulus.
Tuduhan ini memperkuat narasi bahwa Musk sedang mencoba memengaruhi arah perusahaan melalui tekanan eksternal.
Hal itu terjadi setelah sebelumnya ia menggugat OpenAI dan CEO Sam Altman dengan dalih penyimpangan dari misi awal perusahaan.
Yaitu mengembangkan kecerdasan buatan untuk kepentingan umat manusia, bukan laba.
Respons Tegas dari OpenAI
Artikel Terkait
Sony Resmi Luncurkan Kamera FX2, Cocok untuk YouTuber dan Pembuat Film Indie
Di Pengalengan, Transformasi Digital Peternakan Sapi Perah Bikin Peternak Lebih Sejahtera
Investasi Rp27,7 Triliun, Microsoft Buka Wilayah Cloud di Indonesia
Spek Tinggi Helikopter yang Ditumpangi Prabowo dan Macron: Airbus H225M Caracal
Tips Ampuh Membuat Buat Video Viral dengan Google Veo 3