KONTEKS.CO.ID - Pengadilan Prancis menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada dokter bedah pedofil Le Scouarnec atas pemerkosaan dan penyerangan seksual.
Pengadilan Prancis, pada Rabu 28 Mei 2025, menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada pensiunan dokter bedah, Joël Le Scouarnec, atas pemerkosaan dan penyerangan seksual terhadap ratusan pasien.
Mengutip France24, Banyak di antara korbannya adalah anak-anak, dan sering kali pemerkosaan dilakukan saat mereka dibius atau bangun setelah operasi.
Baca Juga: Ubedillah Badrun Luncurkan Buku Jejak Gelap Kekuasaan, Sebut Rezim Jokowi Wariskan Kegelapan
Joël Le Scouarnec yang dijuluki "Dokter Bedah Predator Seks" mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pasien selama lebih dari dua dekade. Ini adalah salah satu kasus pelecehan seksual anak terbesar di negara itu.
Joël Le Scouarnec, 74, sudah berada di penjara setelah dijatuhi hukuman 15 tahun pada 2020 karena memperkosa dan melakukan penyerangan seksual terhadap empat anak. Termasuk dua keponakannya.
Dalam persidangan ini, yang dimulai pada bulan Februari lalu, ia telah mengakui telah melakukan kekerasan seksual atau pemerkosaan terhadap 299 pasien –256 di antaranya berusia di bawah 15 tahun– di berbagai rumah sakit di Prancis bagian barat.
Baca Juga: Menang 1-0, ASEAN All Stars Permalukan Manchester United di Depan Ribuan Suporter Fanatik
Perbuatannya dilakukan antara tahun 1989 dan 2014, banyak di antaranya saat mereka dalam pengaruh obat bius atau setelah operasi.
Le Scouarnec didakwa atas 111 pemerkosaan dan 189 kekerasan seksual dan ditetapkan sebagai salah satu predator seks yang paling banyak dihukum dalam sejarah Prancis.
Para korban telah diwakili oleh sekitar 60 pengacara.
Para korban dan pembela hak-hak anak mengatakan kasus dokter bedah tersebut menyoroti kekurangan sistemik yang memungkinkan Le Scouarnec untuk berulang kali melakukan kejahatan seksual.
Baca Juga: Muncul Kabar Apple Uji Kamera 200 MP Menjelang Siklus Perubahan Desain iPhone
Jaksa Stephane Kellenberger pada hari Jumat meminta hukuman maksimum 20 tahun bagi dokter bedah yang sudah pensiun tersebut.
Jaksa juga mengajukan tuntutan yang jarang terjadi agar ia ditahan di sebuah pusat perawatan dan pengawasan bahkan setelah dibebaskan.
Prilaku Penyimpangan Seks Terbesar di Sejarah Prancis
"Saya tidak meminta keringanan hukuman dari pengadilan," kata Le Scouarnec dalam pernyataan penutupnya di Vannes di wilayah barat Brittany..
"Berikan saja saya hak untuk menjadi orang yang lebih baik," katanya.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut 'Jatah' untuk Budi Arie Bukan Hal Sepele
Salah satu pengacara, Maxime Tessier, meminta pengadilan untuk mempertimbangkan sifat "luar biasa" dari pengakuan Le Scouarnec ketika mengakui semua tuduhan terhadapnya.
Dia juga menganggap dirinya bertanggung jawab atas kematian dua korbannya – Mathis Vinet, yang meninggal setelah overdosis pada 2021 yang menurut keluarganya adalah bunuh diri. Serta seorang pria lain yang ditemukan tewas pada 2020.
Le Scouarnec mendokumentasikan kejahatannya, mencatat nama, usia, alamat korbannya, dan sifat pelecehannya.
Baca Juga: Waduk Sermo: Bendungan Terbesar di Jogja yang Kini Hits Jadi Spot Healing dan Camping View Pegunungan
Dalam catatannya, dokter tersebut menggambarkan dirinya sebagai "penyimpangan besar" dan "pedofil". "Dan saya sangat senang karenanya," tulisnya.