KONTEKS.CO.ID - Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad berada di Moskow bersama keluarganya setelah Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan.
Demikian sumber Kremlin mengatakan kepada kantor berita Rusia, Interfax, pada hari Minggu 8 Desember 2024. Suaka Moskow berikan setelah ada kesepakatan untuk memastikan keamanan pangkalan militer Rusia di Suriah.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan, Assad telah meninggalkan Suriah dan memberikan perintah untuk pengalihan kekuasaan secara damai. Ini ia lakukan setelah para pejuang pemberontak menyerbu Damaskus tanpa perlawanan pada hari Minggu, mengakhiri hampir enam dekade pemerintahan tangan besi keluarganya.
"Presiden Suriah Assad dari Suriah dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan," kantor berita milik swasta Interfax dan media pemerintah mengutip sumber Kremlin yang tidak tersebutkan namanya itu.
Interfax mengutip sumber Kremlin yang sama yang mengatakan bahwa Rusia mendukung solusi politik untuk krisis di Suriah, di mana Moskow mendukung Assad selama perang saudara yang panjang.
Sumber tersebut mengatakan, negosiasi harus berlanjut di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Mikhail Ulyanov, Duta Besar Rusia untuk organisasi internasional di Wina, mengatakan di saluran pesan Telegram-nya, "Berita terkini! Bashar al-Assad dan keluarganya di Moskow. Rusia tidak mengkhianati teman dalam situasi sulit."
Oposisi Bashar al-Assad Jamin Pangkalan Militer Rusia
Para pemimpin oposisi Suriah telah sepakat untuk menjamin keamanan pangkalan militer Rusia. Serta lembaga diplomatik di Suriah, kata sumber itu kepada kantor berita itu.
Namun, beberapa blogger perang Rusia mengatakan situasi di sekitar pangkalan itu sangat tegang dan sumber itu tidak mengatakan berapa lama jaminan keamanan itu berlaku.
Moskow, pendukung setia Assad yang mereka bantu pada tahun 2015 dalam serangan terbesarnya di Timur Tengah sejak runtuhnya Soviet. Moskow tengah berjuang untuk menyelamatkan posisinya.
Pengaruh geopolitiknya di wilayah yang lebih luas dan dua pangkalan militer yang penting secara strategis di Suriah terpertaruhkan.
Kesepakatan untuk mengamankan pangkalan udara Hmeimim Rusia di Provinsi Latakia Suriah dan fasilitas angkatan lautnya di Tartous di pesisir akan melegakan Moskow. ***