• Senin, 22 Desember 2025

Wabah Bakteri Pemakan Daging Serang Jepang, Sudah 77 Orang Meninggal

Photo Author
- Rabu, 26 Juni 2024 | 12:35 WIB
Bakteri Pemakan Daging Serang Jepang, 77 Orang Meninggal (Foto: Image generator)
Bakteri Pemakan Daging Serang Jepang, 77 Orang Meninggal (Foto: Image generator)






KONTEKS.CO.ID - Jepang saat ini tengah menghadapi wabah bakteri pemakan daging yang disebabkan oleh streptokokus grup A (GAS).

Hingga kini, total kasus yang dilaporkan mencapai 997 orang dengan 77 kematian tercatat.

Penyebaran dan Bahaya Bakteri Pemakan Daging


Bakteri streptokokus grup A dapat menyebabkan sindrom syok toksik streptokokus (STSS). Healthline melaporkan bahwa tingkat kematian akibat penyakit ini bisa mencapai lebih dari 30%.

Bakteri ini sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lain, dengan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan.

Mengutip Hindustan Times, tubuh yang terinfeksi GAS dapat mengalami penurunan drastis dalam waktu singkat.

"Hanya butuh 48 jam setelah tubuh terinfeksi, pasien dapat meninggal dunia," demikian bunyi laporan tersebut.

Gejala dan Perkembangan Infeksi


Gejala umum mereka yang terinfeksi STSS meliputi demam tinggi dan radang tenggorokan.

Infeksi ini dapat berkembang dengan cepat menjadi keadaan darurat yang mengancam nyawa.

Laporan tersebut menambahkan, "Kondisi darurat yang dimaksud itu adalah gejala syok toksik dan kegagalan organ dalam beberapa hari setelah infeksi terjadi."

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan, meskipun penderita STSS mendapatkan pengobatan, tingkat kematian tetap tinggi.

"Dari 10 orang dengan infeksi STSS, sebanyak 3 orang akan meninggal akibat infeksi tersebut," kata CDC.

Pencegahan dan Tindakan Waspada


Masyarakat terminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala-gejala infeksi ini. Segera cari bantuan medis jika mengalami tanda-tanda yang mencurigakan.

Langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan penderita perlu untuk memutus rantai penularan bakteri ini.

Upaya penanganan dan pencegahan yang cepat sangat penting untuk mengatasi wabah ini dan melindungi kelompok yang paling rentan. Terutama anak-anak, dari risiko infeksi yang mematikan.




Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alexander Sigit Atmaja

Tags

Terkini

X