• Senin, 22 Desember 2025

Cerita Kengerian Penumpang saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Photo Author
- Rabu, 22 Mei 2024 | 07:42 WIB
Terlihat makanan yang berserakan di kabin Boeing 777-300ER Singapore Airlines penerbangan London-Singapura. Foto: Tangkapan layar X
Terlihat makanan yang berserakan di kabin Boeing 777-300ER Singapore Airlines penerbangan London-Singapura. Foto: Tangkapan layar X

KONTEKS.CO.ID - Kengerian melanda para penumpang pesawat Singapore Airlines penerbangan London-Singapura yang mengalama turbulensi parah, Selasa 21 Mei 2024.

Para penumpang menceritakan kembali adegan "teror mutlak" ketika turbulensi parah menghantam penerbangan mereka. Kejadian ini mengakibatkan orang dan benda di dalam kabin terlempar dari tempatnya.

Seorang pria Inggris berusia 73 tahun, Geoff Kitchen, meninggal karena dugaan serangan jantung. Sementara lebih dari 30 orang terluka saat awak kabin memberikan layanan makanan kepada penumpang.

Warga Inggris, Andrew Davis, menggambarkan jeritan mengerikan dan terdengar bunyi gedebuk dalam beberapa detik pertama kejadian.

“Hal yang paling saya ingat adalah melihat benda-benda terbang di udara. Saya tersiram kopi. Turbulensinya luar biasa parah," katanya kepada BBC, Rabu 22 Mei 2024.

Penumpang lain mengatakan pesawat tiba-tiba mulai "miring" dan "bergetar".

“Saya mulai bersiap menghadapi apa yang terjadi, dan tiba-tiba terjadi penurunan drastis. Sehingga semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit kabin,” beber Dzafran Azmir, pelajar berusia 28 tahun kepada Reuters.

“Beberapa orang kepalanya terbentur kabin bagasi di atas dan penyok. Mereka menabrak tempat lampu dan masker berada dan langsung menjebolnya,” tambahnya.

Boeing 777-300ER tujuan Singapura pada akhirnya teralihkan ke Bangkok setelah insiden di udara. Pesawat melakukan pendaratan darurat pada pukul 15:45 waktu setempat dengan sekitar 211 penumpang dan 18 awak di dalamnya.

Singapore Airlines mengatakan 31 orang di dalamnya dibawa ke rumah sakit.

Turbulensi Singapore Airlines: Tanpa Ada Awal Getaran?


Seorang pejabat maskapai penerbangan mengatakan, sekitar 10 jam setelah penerbangannya, pesawat tersebut mengalami "turbulensi ekstrem yang tiba-tiba" di Cekungan Irrawaddy Myanmar pada ketinggian 37.000 kaki.

Singapore Airlines juga memberikan rincian tentang kewarganegaraan mereka yang berada dalam penerbangan tersebut, termasuk 47 orang yang berasal dari Inggris.

Sementara itu, Allison Barker mengatakan, ia menerima pesan dari putranya, Josh, yang berada di pesawat dalam perjalanan ke Bali. "Saya tidak ingin menakut-nakuti Anda, tapi saya sedang dalam penerbangan gila. Pesawat sedang melakukan pendaratan darurat. .. Saya cinta kalian semua."

Setelah pesan itu, dia menunggu dua jam sebelum mendengar kabar darinya lagi.

"Satu menit, dia hanya duduk mengenakan sabuk pengaman, menit berikutnya, dia pasti pingsan karena mendapati dirinya tergeletak di lantai bersama orang lain," katanya kepada BBC.

Josh, katanya, menderita luka ringan. Namun Barker khawatir bahwa kematian yang hampir terjadi dapat berdampak jangka panjang pada dirinya.

Warga Inggris lainnya, Jerry, 68, sedang bepergian ke Australia untuk menghadiri pernikahan putranya. Dia mengatakan tidak ada peringatan sebelum "pesawat itu jatuh".

“Kepala saya terbentur langit-langit. Beberapa orang malang yang sedang berjalan akhirnya jungkir balik,” kenangnya.

Seorang pria Inggris dengan cedera leher mengatakan dia dan keluarganya “cukup beruntung” tidak ada satupun dari mereka yang meninggal.

“Itu terjadi karena tidak ada turbulensi... pesawat tidak sama sekali bergetar dan kemudian saya menabrak atap. Tiba-tiba aku terbangun seperti itu," ujarnya.

“Anak saya terlempar ke lantai dua baris di belakang saya. Saya mendengar ada seorang pria yang menabrak atap toilet dan dia juga terluka cukup parah,” katanya berbicara do rumah sakit di Thailand. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X