KONTEKS.CO.ID - Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, dilaporkan berada dalam kondisi stabil setelah menjadi korban upaya pembunuhan pada Rabu, 15 Mei 2024 lalu.

Menurut Menteri Dalam Negeri Slovakia, Matus Sutaj Estok, Fico ditembak lima kali saat meninggalkan sebuah gedung pemerintah di Kota Handlova.

Serangan ini memicu operasi medis darurat yang berlangsung hingga lima jam dengan dua tim dokter yang bekerja intensif.

"Dokter bekerja sepanjang malam untuk menstabilkan kondisinya. Cederanya sangat rumit, sehingga meskipun kondisinya stabil, dia masih dalam kondisi serius," ujar Wakil Perdana Menteri, Tomas Taraba pada Kamis, 16 Mei 2024 pagi.

Polisi belum mengungkap identitas tersangka penyerang. Meski demikian, dia telah didakwa melakukan pembunuhan berencana.

Taraba menggambarkan pelaku sebagai 'serigala tunggal' yang baru saja teradikalisasi setelah pemilihan presiden Slovakia pada bulan April.

“Ini adalah tindakan individu yang bertindak sendiri tanpa jaringan yang lebih luas,” tambahnya.

Robert Fico menjabat sebagai perdana menteri Slovakia sejak Oktober tahun lalu. Dia berjanji untuk mengakhiri dukungan bagi negara tetangga Ukraina dalam konflik melawan Rusia.

Sebelumnya, Fico telah dua kali menjabat sebagai perdana menteri dan merupakan pemimpin terlama dalam sejarah Slovakia sejak pembubaran Cekoslowakia pada tahun 1993.

Peristiwa penembakan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Fico adalah salah satu politisi paling berpengalaman di Slovakia.

Banyak warga Slovakia yang menunjukkan solidaritas dan dukungan melalui media sosial, berharap agar Fico cepat pulih dan bisa kembali menjalankan tugasnya.

"Kami sangat prihatin dengan insiden ini, tetapi kami yakin keamanan negara ini akan terus terjaga. Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan keadilan ditegakkan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” katanya.

Investigasi atas motif dan latar belakang tersangka masih terus berlanjut.

Pihak keamanan Slovakia juga meningkatkan pengamanan bagi pejabat negara lainnya guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.***