• Senin, 22 Desember 2025

AS Kirim Ribuan Senjata dan Amunisi Sitaan dari Iran ke Ukraina

Photo Author
- Rabu, 10 April 2024 | 09:33 WIB
AS telah mengirim ribuan senjata infanteri dan lebih dari 500.000 butir amunisi ke Ukraina. (Foto: iStockphoto)
AS telah mengirim ribuan senjata infanteri dan lebih dari 500.000 butir amunisi ke Ukraina. (Foto: iStockphoto)

KONTEKS.CO.ID - AS telah mengirim ribuan senjata infanteri dan lebih dari 500.000 butir amunisi ke Ukraina.

Senjata-senjata itu merupakan hasil sitaan saat Iran mengirimnya untuk pasukan Houthi di Yaman sekitar setahun lalu.

Militer AS pada Selasa, 9 April 2024 mengatakan, perangkat keras yang mereka kirim minggu lalu menjadi bantuan militer terbaru yang pemerintah Presiden AS Joe Biden berikan kepada Kiev.

Biden dari Partai Demokrat tak bisa memberikan persenjataan AS lebih lanjut ke Kiev.

Itu karena penolakan Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson melalui pemungutan suara mengenai bantuan keamanan baru senilai USD60 miliar.

Ketika pasukan Ukraina kekurangan senjata dan amunisi, terutama artileri berat, Amerika Serikat dan sekutunya mencari cara baru untuk mempersenjatai Kiev.

[irp posts="259205" ]

"Persenjataan yang AS transfer ke Kiev pada tanggal 4 April merupakan perlengkapan yang cukup untuk melengkapi brigade Ukraina," kata Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan melalui platform media sosial X.

Sebuah brigade infanteri biasanya terdiri atas 3.500-4.000 tentara, namun jumlah pastinya tidak diketahui.

“Kami tidak dapat mengomentari senjata dan persenjataan yang bukan milik kami,” Misi permanen Iran untuk PBB.

Sementara CENTCOM mengatakan, perangkat keras tersebut mencakup lebih dari 5.000 senapan serbu AK-47, senapan mesin, senapan sniper dan granat berpeluncur roket. Ada juga lebih dari 500.000 butir amunisi.

Amunisi tersebut berasal dari empat kapal tanpa kewarganegaraan yang kapal angkatan laut AS dan kapal pasukan mitra cegat antara 22 Mei 2021 dan 15 Februari 2023.

"Senjata-senjata itu dikirim oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran ke Houthi," kata CENTCOM.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Umaya Khusniah

Tags

Terkini

X