• Senin, 22 Desember 2025

Penembakan Massal di Moskow Tewaskan Puluhan Orang, Mantan Presiden Rusia Geram

Photo Author
- Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:25 WIB
Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev mendesak agar para pelaku penembakan massal di Moskow segera ditangkap dan dibunuh. (Foto: Tangkapan layar Al Jazeera)
Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev mendesak agar para pelaku penembakan massal di Moskow segera ditangkap dan dibunuh. (Foto: Tangkapan layar Al Jazeera)

KONTEKS.CO.ID - Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev mendesak agar para pelaku penembakan massal dan penyerangan di gedung konser Crocus City Hall, di pinggiran Kota Moskow segera tertangkap.

“Semuanya harus ditemukan dan dihancurkan dengan kejam sebagai teroris,” kata Medvedev yang juga Pejabat senior keamanan Rusia, Jumat, 23 Maret 2024.

Dia menambahkan, orang-orang bersenjata di balik insiden penembakan massal di dekat Moskow dan mereka yang mendalanginya harus tertangkap dan mati.

"Kematian demi kematian," kata wakil ketua Dewan Keamanan Rusia tersebut.

Sebelumnya, kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui saluran Telegram mereka.

Namun otoritas Rusia belum memberikan konfirmasi resmi terkait klaim ini.

[irp posts="255596" ]

Penembakan massal terjadi setelah sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan di gedung konser Crocus City Hall, di pinggiran Kota Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024 malam.

Menurut data awal dari pihak berwenang Rusia, setidaknya 40 orang tewas dan 145 lainnya terluka dalam serangan mematikan ini.

Data terakhir menunjukkan korban tewas bertambah menjadi 60 orang.

Kemungkinan ada sekitar 6.200 orang berada di dalam ruang konser pada saat serangan terjadi.

Peristiwa ini menjadikannya salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Rusia.

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengumumkan mereka membuka kasus kriminal terorisme dalam insiden tersebut.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Umaya Khusniah

Tags

Terkini

X