• Senin, 22 Desember 2025

Hubungan Korsel-Rusia Tegang gegara Nuklir Korea Utara, Ternyata Begini Kronologinya

Photo Author
- Minggu, 4 Februari 2024 | 13:37 WIB
Hubungan Korea Selatan dan Rusia menegang, setelah Moskow lontarkan kritik atas pernyataan Presiden Yoon yang menyinggung nuklir Korea Utara. (Foto: Yonhap)
Hubungan Korea Selatan dan Rusia menegang, setelah Moskow lontarkan kritik atas pernyataan Presiden Yoon yang menyinggung nuklir Korea Utara. (Foto: Yonhap)

KONTEKS.CO.ID - Hubungan Korea Selatan dan Rusia menegang. Hal ini setelah Moskow melontarkan kritik pernyataan Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol yang menyinggung nuklir Korea Utara.

Sebelumnya, Presiden Yoon mengutuk pengembangan senjata nuklir Korea Utara yang dia sebuy hanya untuk mempertahankan rezim saat ini pada 31 Januari 2024.

Beberapa hari setelahnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan menyebut, pernyataan Presiden Yoon bias dan menjijikkan.

Akibat pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Korsel memanggil utusan Rusia di Seoul, Sabtu, 3 Februari 2024.

[irp posts="227296" ]

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan untuk urusan politik, Chung Byung-won memanggil Duta Besar Rusia, Georgy Zinoviev.

Pemanggilan itu untuk menekankan, kemarahan Moskow atas pernyataan Presiden Yoon hanya akan berdampak negatif pada hubungan kedua negara.

“Wakil Menteri Chung menyesalakan Rusia yang mengabaikan kebenaran dan tanpa syarat melindungi Korea Utara sambil mengkritik pernyataan pemimpin Korsel dengan bahasa yang sangat kasar. Itu hanya akan memperburuk hubungan Korea-Rusia,” kata kementerian.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Umaya Khusniah

Tags

Terkini

X