• Senin, 22 Desember 2025

36 Orang Tewas Terbakar, Pria Ini Mengaku sebagai Pembakar Gedung Kyoto Animation

Photo Author
- Selasa, 5 September 2023 | 22:40 WIB
Studio Kyoto Animation mengalami kebakaran hebat pada 18 Juli 2019. Sebanyak 36 orang tewas akibat kejadian ini. Foto: Tangkapan layar BBC
Studio Kyoto Animation mengalami kebakaran hebat pada 18 Juli 2019. Sebanyak 36 orang tewas akibat kejadian ini. Foto: Tangkapan layar BBC

KONTEKS.CO.ID - Pembakar Gedung Kyoto Animation menjalani sidang atas kejahatannya. Seorang pria Jepang mengaku bersalah memicu api penyebab kebakaran di studio animasi populer yang menewaskan 36 orang.

Studio animasi yang mengalami kebakaran itu adalah Studio Kyoto Animation. Kejadian yang berlangsung pada 18 Juli 2019 itu tercatat sebagai salah satu kasus pembunuhan terburuk di Jepang.

Banyak dari mereka yang tewas adalah animator muda yang terjebak di lantai atas. Selain membunuh banyak orang, 32 orang lainnya terluka.

Meskipun jaksa kemungkinan akan menuntut hukuman mati, pengacara Shinji Aoba meminta pembebasan, dengan alasan ketidakmampuan mental.

Motifnya tidak jelas tetapi laporan mengatakan Aoba menuduh Kyoto Animation mencuri karyanya. Tapi studio tersebut membantahnya.

Pada tahun 2019, Perdana Menteri Jepang saat itu Shinzo Abe menggambarkan serangan itu "terlalu mengerikan untuk diungkapkan dengan kata-kata".

Aoba, 45, yang hampir meninggal karena luka bakar yang dideritanya sendiri, menghadapi lima dakwaan. Termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan dan pembakaran.

Dia dituduh membobol studio, menyebarkan bensin di lantai dasar, dan membakarnya sebelum dilaporkan berteriak "Matilah".

“Saya merasa tidak punya pilihan lain selain melakukan apa yang saya lakukan,” kata Shinji Aoba, yang hadir di Pengadilan Distrik Kyoto dengan menggunakan kursi roda Selasa 5 September 2023.

"Saya tidak berpikir begitu banyak orang akan mati dan sekarang saya pikir saya bertindak terlalu jauh," sesalnya, mengutip BBC.

Pengacara Pembakar Gedung Kyoto Animation Minta Keringanan Hukuman


Tim pembela Aoba berpendapat, meskipun dia dinyatakan bersalah, pelaku harus diberikan pengurangan hukuman. Alasannya, "kapasitasnya berkurang" dan mengalami delusi pada saat penyerangan.

Jaksa mengatakan kepada pengadilan bahwa Aoba secara keliru percaya bahwa Kyoto Animation telah menjiplak novel yang pelaku sertakan dalam kontes yang perusahaan itu adakan.

Para penuntut mengatakan, khayalan bukan pengendali atas tindakan pelaku. Sehingga dapat bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut.

Studio yang terbakar juga terkenal sebagai KyoAni. Mereka memproduksi film, novel grafis dan sangat penggemar hormati atas kualitas produksinya.

Beberapa karya animasi populernya antara lain K-On! dan Melankolis Haruhi Suzumiya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X