KONTEKS.CO.ID - UEA mencatat hari terpanas tahun ini, dengan suhu naik hingga 50,8 derajat Celcius dan kondisi lembab akan terus berlanjut pekan ini.

"Suhu melonjak hingga 50,8°C di Kota Owtaid pada Sabtu sore," menurut Pusat Meteorologi Nasional, mengutip BBC, Minggu 27 Agustus 2023.

Suhu tertinggi sebesar 49,8°C tercatat di Kota Mezaira bagian selatan, dan setidaknya tiga kota lain di wilayah selatan dan tengah mencapai suhu 49,3°C.

Tingkat kelembapan mencapai maksimum 90% di beberapa wilayah UEA.

Biro cuaca mengatakan, cuaca buruk akan berlanjut hingga Rabu, dengan kemungkinan terbentuknya kabut di wilayah pesisir dan pedalaman.

Suhu tertinggi sebelumnya di UEA tahun ini terjadi pada bulan Juli. Saat itu suhu naik hingga lebih dari 50,1°C sejalan dengan kondisi terik di seluruh dunia pada bulan lalu.

Hari terpanas di muka bumi sejak pencatatan dimulai terjadi pada bulan Juli ketika suhu mencapai rata-rata 17,01°C secara global, melampaui rekor sebelumnya sebesar 16,92°C pada tahun 2016.

Di UEA, tingkat kelembapan mencapai 100% pada bulan lalu. Pihak berwenang mengeluarkan peringatan agar masyarakat tetap terhidrasi, terutama mereka yang terus berolahraga di luar ruangan.

Tingkat kelembapan meningkat di kota-kota pesisir seperti Dubai dan Abu Dhabi pada musim panas ini. Dengan cuaca panas yang terus berlanjut sepanjang bulan Juli.

Udara lembap yang lebih besar di atas laut yang berpindah ke daratan merupakan salah satu penyebab datangnya cuaca lembap lebih awal.

Kondisi lengket ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga bulan September. Yakni, ketika udara menjadi kental dengan kelembapan, terutama pada pagi dan sore hari.

Para ilmuwan mengatakan pemanasan bumi adalah penyebab gelombang panas di Eropa dan meningkatnya tingkat kelembapan di Timur Tengah. ***