• Senin, 22 Desember 2025

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Jarak Jauh Tak Dikenal

Photo Author
- Rabu, 12 Juli 2023 | 09:46 WIB
Ilustrasi rudal balistik baru Korut yag diluncurkan Pyongyang dari pantai timur. Foto: KCNA/The Korea Herald
Ilustrasi rudal balistik baru Korut yag diluncurkan Pyongyang dari pantai timur. Foto: KCNA/The Korea Herald

KONTEKS.CO.ID - Rudal balistik baru Korut diluncurkan Pyongyang dari pantai timur. Jepang langsung mengajukan 'protes keras'.

Ini adalah peluncuran rudal balistik ke-12 selama 2023 yang dilakukan oleh Korut (Korea Utara).

"Korea Utara telah menembakkan rudal balistik jarak jauh yang dicurigai di lepas pantai timurnya," menurut pejabat di Korea Selatan dan Jepang saat Tokyo mengajukan "protes keras" atas peluncuran tersebut.

“Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal,” kata Kepala Staf Gabungan Seoul, Rabu pagi 12 Juli 202.

Namun dia tak merinci lebih jauh mengenai rudal tersebut. Al Jazeera menulis, Penjaga Pantai dan Kementerian Pertahanan Jepang juga mendeteksi senjata tersebut.

Penjaga pantai mengatakan, senjata itu terbang sekitar 550 kilometer dan mendarat tepat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang sekitar pukul 11.13 waktu setempat.

Korea Utara telah meningkatkan serangan pedangnya minggu ini, dengan Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un, mengutuk rencana Amerika Serikat untuk mengerahkan kapal selam rudal nuklir ke perairan dekat semenanjung Korea.

Kim Yo Jong juga mengancam akan menembak jatuh pesawat mata-mata AS. setelah mengklaim pesawat pengintai AS baru-baru ini melanggar wilayah udaranya.

Rudal Balistik Baru Korut, Peluncuran Belasan Kali


Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan, komentar itu adalah bagian dari pola Korea Utara yang menggelembungkan ancaman eksternal untuk menggalang dukungan domestik dan membenarkan uji coba senjata.

“Pyongyang juga menunjukkan kekuatannya untuk mengganggu apa yang dianggapnya sebagai koordinasi diplomatik melawannya, dalam hal ini, pertemuan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang selama KTT NATO,” paparnya.

Sementara, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno menggambarkan peluncuran itu sebagai "provokasi serius" yang melanggar sanksi PBB. Karena itu, Tokyo mengajukan protes keras melalui saluran diplomatik di Beijing.

Pyongyang telah melakukan tes senjata berturut-turut karena ingin memodernisasi militernya. Tahun ini Korut meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat pertama.

Mereka dan juga mencoba menempatkan satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit. Upaya itu gagal, tetapi para pejabatnya berjanji untuk mencoba lagi.

Korea Utara dilarang menggunakan teknologi rudal balistik, termasuk untuk peluncuran satelit, di bawah sanksi PBB yang dikenakan atas program senjata nuklirnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X