• Senin, 22 Desember 2025

Paris Membara Pasca-Polisi Tembak Mati Remaja 17 Tahun

Photo Author
- Rabu, 28 Juni 2023 | 17:24 WIB
Kota Paris rusuh tak lama setelah petugas kepolisian setempat menembak mati seorang remaja karena menolak mengikuti instruksi petugas. Foto: Tangkapan layar CNN
Kota Paris rusuh tak lama setelah petugas kepolisian setempat menembak mati seorang remaja karena menolak mengikuti instruksi petugas. Foto: Tangkapan layar CNN

KONTEKS.CO.ID - Paris rusuh setelah kematian seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang diduga ditembak mati oleh polisi karena menolak diberhentikan petugas.

Pihak berwenang Prancis mengimbau warganya untuk tenang setelah pecah protes berujung kekerasan di sejumlah pinggiran Kota Paris.

CNN, Rabu 28 Juni 2023, melaporkan, pihak berwenang Prancis yang menyelidiki penembakan tersebut menahan seorang petugas atas dugaan "pembunuhan yang tidak bersalah".

"Penahanan menyusul insiden sekitar pukul 08.18 waktu setempat pada hari Selasa 27 Juni 2023 di Nanterre," menurut pernyataan dari petugas kejaksaan setempat.

Disebutkan, ada tiga orang berada di dalam mobil Mercedes AMG, ada saat kejadian. "Kematian remaja berusia 17 tahun itu diumumkan pada pukul 09.15 waktu setempat akibat setidaknya satu luka tembak. Korban tidak tertolong meskipun sempat mendapatkan perawatan dari petugas medis darurat," kata Kantor Kejaksaan Nanterre.

Seorang penumpang di dalam kendaraan ditahan dan kemudian dibebaskan. Smentara penumpang lain, yang diyakini telah melarikan diri dari tempat kejadian, hilang, kata pernyataan itu.

Otopsi dan pemeriksaan tambahan, termasuk laporan toksikologi, telah diperintahkan oleh kantor kejaksaan.

Kronologis Kejadian Pemicu Paris Rusuh


"Insiden itu sedang diselidiki oleh polisi nasional," kata Menteri Dalam Negeri Prancis. Gerald Darmanin di Twitter.

“Menyusul kematian seorang pengemudi muda di Nanterre, yang sedang diperiksa oleh dua petugas polisi, IGPN telah meluncurkan penyelidikan untuk menjelaskan keadaan dari tragedi ini,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Polisi Paris Laurent Nunez mengatakan, petugas tersebut menembak ketika remaja tersebut menolak untuk mengikuti instruksi polisi.

“Kendaraan ini awalnya menolak untuk patuh, kemudian diblokir di arus lalu lintas di mana ada upaya penertiban baru oleh dua petugas polisi,” katanya.

“Saat itu pengemudi yang lebih dulu mematikan mesin menghidupkan kembali kendaraannya, lalu pergi. Dalam konteks inilah polisi menggunakan senjata apinya,” tandasnya.

Marah dengan kematian remaja itu, pengunjuk rasa turun ke jalan di Nanterre, Selasa. Untuk meredamnya, sekitar 350 polisi dan petugas paramiliter dikerahkan, sebagian besar di Nanterre, untuk memadamkan bentrokan, yang berlanjut hingga Rabu dini hari, kata Nunez kepada penyiar Prancis CNews, Rabu.

Dia mengatakan 24 orang ditahan. “Mobilisasi ini akan diperpanjang selama diperlukan,” kata kepala polisi, sambil menyerukan “tenang.”

“Kita harus menghormati asas praduga tak bersalah,” katanya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X