• Senin, 22 Desember 2025

70 Pesawat Tempur dan 11 Kapal Perang China Terlacak Kepung Taiwan, Perang di Ujung Tanduk

Photo Author
- Senin, 10 April 2023 | 17:10 WIB
China menjatuhkan sanksi kepada produsen militer AS karena menjual produk senjatanya ke Taiwan. (Foto: Militer News Agency)
China menjatuhkan sanksi kepada produsen militer AS karena menjual produk senjatanya ke Taiwan. (Foto: Militer News Agency)

KONTEKS.CO.ID - Perang China Taiwan di ujung tanduk. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) melacak 70 pesawat militer China dan 11 kapal perang angkatan laut, termasuk 35 pesawat tempur yang menyusup ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada Minggu, 9 April 2023.

Pada pukul 18.00 waktu setempat, MND menyatakan 70 pesawat militer Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) dan 11 kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) telah dilacak di sekitar Taiwan. Indikasi perang China Taiwan sudah di depan mata.

Dari pesawat tersebut, 35 telah melintasi garis median utara, tengah, dan selatan Selat Taiwan dan memasuki sudut barat daya ADIZ Taiwan. Ini bisa membuka celah perang China Taiwan.

Pesawat yang dilacak di ADIZ termasuk Sukhoi Su-30, Chengdu J-10, Shenyang J-11, Shenyang J-15, jet tempur Shenyang J-16, pembom Xian H-6, pesawat pengisian bahan bakar udara Xi'an Y-20, pesawat perang anti-kapal selam Shaanxi Y-8, pesawat perang elektronik Shaanxi Y-9, dan pesawat peringatan dini KJ-500.

MND mengatakan, pihaknya memantau situasi dan merespons dengan mengacak pesawat patroli tempur, mengirim kapal angkatan laut, dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara.

Taiwan News melaporkan, hari Minggu menandai hari kedua dari tiga hari latihan militer yang dilakukan China di sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas pertemuan bersejarah antara Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.

Operasi itu dijuluki "Pedang Bersama" dan dijadwalkan berakhir hari ini, Senin, 10 April 2023, menurut Komando Teater Timur PLA.

Respons Taiwan
Merespons operasi Pedang Bersama, militer Taiwan telah mengerahkan berbagai unit pertahanan udara dan tentara di seluruh negara itu.

Komando Pertahanan Udara dan Rudal Angkatan Udara memiliki beberapa baterai rudal Patriot dan senjata anti-pesawat Skyguard 35 mm yang siap siaga untuk meningkatkan pertahanan, menurut Kantor Berita Militer. Rudal Patriot memperkuat pertahanan udara dan dapat menanggapi serangan musuh.

Pada Minggu pagi, pasukan dari Brigade Lapis Baja ke-542 Angkatan Darat melakukan patroli untuk memastikan kesiapan tempur. Setelah brigade pindah ke posisi taktis, mereka mensimulasikan serangan terhadap musuh.

Selain itu, Komando Artileri ke-21 Angkatan Darat, yang bertanggung jawab atas pertahanan udara Taiwan utara, juga menguji kesiapan tempurnya dengan mensimulasikan pelacakan target dan mengunci pesawat musuh.

Perintah itu dikerahkan untuk mencegah pesawat musuh menyusup ke wilayah udara Taiwan di ketinggian rendah, menurut Kantor Berita Militer.

Kementerian Pertahanan Nasional (MND) mengatakan pada hari Minggu bahwa Komando Teater Timur China terus melakukan latihan militer di sekitar Taiwan. Sebagai tanggapan, pasukan Taiwan melakukan latihan kesiapan tempur, sementara pertahanan udara berbasis darat dan sistem rudal darat-ke-udara bersiaga.

Kementerian pertahanan mengatakan pihaknya mengikuti prinsip "tidak ada eskalasi konflik, tidak ada perselisihan". ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Terkini

X