KONTEKS.CO.ID - Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht telah memutuskan untuk mengundurkan diri dan akan melakukannya minggu depan.
Demikian dilaporkan media SZ dan Bild, sebagaimana ditulis RT, Jumat 13 Januari. Menteri pertahanan Jerman telah membahas langkah tersebut dengan Kanselir Olaf Scholz.
-
Menurut Bild, Lambrecht membuat keputusan atas kemauannya sendiri. Baik pemerintah maupun menteri pertahanan Jerman belum secara resmi mengomentari langkah yang dilaporkan sejauh ini.
Laporan tersebut mengikuti skandal besar yang melihat politisi oposisi dan jurnalis menyerukan pemecatan segera Lambrecht. Keributan itu dipicu oleh pidato Malam Tahun Barunya yang naas, di mana dia mengatakan bahwa konflik antara Moskow dan Kiev telah memberinya banyak "kesan khusus" dan memungkinkannya untuk bertemu banyak "orang yang menarik dan hebat". Pidatonya segera dikecam sebagai "memalukan" dan "tidak pantas".
Para pemimpin blok oposisi terbesar - Persatuan - kemudian menuduh Scholz menjadikan Lambrecht sebagai menteri pertahanan untuk semakin melemahkan Angkatan Bersenjata Jerman, yang telah berjuang dengan kekurangan personel dan kerusakan peralatan selama bertahun-tahun.
Masa jabatan Lambrecht sebagai menteri pertahanan juga melihat skandal lain yang melibatkan peralatan militer.
Pada Desember lalu, negara itu mengatakan akan menghentikan pengadaan kendaraan tempur infanteri Puma modern yang diproduksi di dalam negeri karena banyak kerusakan.
Lambrecht menggambarkan perkembangan itu sebagai "kemunduran besar".
Menteri juga mengambil sikap yang agak tertutup dalam mengirim bantuan militer ke Kiev, berulang kali memperingatkan bahwa itu menghabiskan stok Angkatan Bersenjata Jerman.
Ia juga menentang memasok Ukraina dengan senjata yang lebih berat seperti tank Leopard 2, dengan mengatakan bahwa Berlin tidak akan pernah melakukannya. miliknya sendiri.
Scholz membela Lambrecht, menggambarkannya sebagai "menteri pertahanan kelas satu" pada Desember lalu. ***