• Senin, 22 Desember 2025

Pelari Maraton Lari Sambil Merokok dan Mencatatkan Waktu Terbaiknya

Photo Author
- Minggu, 18 Desember 2022 | 08:00 WIB

KONTEKS.CO.IDPelari maraton perokok ini benar-benar luar biasa. Pria ini menyelesaikan lomba maraton di posisi ke 574, mengalahkan 1000 pellaro maraton lainnya.

Pelari maraton merupakan kelompok yang amat disiplin, terlebih dalam mengatur pernapasan untuk memaksimalkan asupan oksigen dalam lomba berjarak 26,2 mil atau 42 kilometer.

Tetapi seorang pria China berusia 50 tahun ini memutuskan untuk mengambil pendekatan yang lebih santai bulan ini. Yakni merokok berantai melalui Xin'anjiang Marathon di Jiande, China.

Dan dia melakukannya dalam waktu kurang dari 3,5 jam.

Dilansir dari Huffpost, Chen Bangxian, yang akrab disapa Paman Chen menyelesaikan maraton yang sulit pada 6 November lalu dalam waktu 3 jam 28 menit. Waktu tempuh ini berdasarkan sertifikat dari penyelenggara balapan yang dilaporkan di media berbahasa Inggris oleh Canadian Running.

Meskipun Chen tampak tidak menyukai udara bebas asap rokok, dia berada di posisi ke-574 — dari sekitar 1.500 pelari.

Waktunya hampir satu jam lebih cepat daripada waktu penyelesaian rata-rata 4 jam 29 menit untuk pelari maraton di seluruh dunia, menurut sebuah studi tahun 2021 oleh Run Repeat.

Foto-foto "kakek" tersebut telah menjadi viral di platform media sosial Cina, Weibo. Peristiwa ini sempat disangka hoax oleh pengguna Weibo, sehingga penyelenggara maraton membagikan sertifikat maratonnya secara online untuk menghilangkan keraguan.

Dan yang lebih mengejutkan, Chen berhasil melakukan ini pada lomba-lomba sebelumnya. Ia mengikuti Guangzhou Marathon pada 2018 sambil merokok dengan waktu tempuh 3 jam 36 menit. Dan bahkan lebih baik dari tahun berikutnya, ia menyelesaikan Xiamen Marathon 2019 empat menit lebih cepat, menurut Canadian Running.

Sementara rokok jelas bukan obat peningkat kinerja, beberapa media sosial China mempertanyakan apakah dia meninggalkan pesaingnya dengan kepulan debu dan asap rokok.

Merokok "harus dilarang" dari perlombaan, tulis seorang komentator Weibo yang khawatir tentang efek asap rokok.

Mungkin bendahara negara Sri Mulyani harus membaca berita ini sebelum menaikkan cukai rokok karena dianggap merusak kesehatan. Siapa tahu? ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzan Luthsa

Tags

Terkini

X