• Senin, 22 Desember 2025

Masjid Soekarno, Jejak Sang Proklamator di Rusia

Photo Author
- Selasa, 6 Desember 2022 | 05:00 WIB
Masjid biru Soekarno di St Petersburg, Russia
Masjid biru Soekarno di St Petersburg, Russia

KONTEKS.CO.ID - Masjid Soekarno bukti kisah mendalam hubungan erat Indonesia dengan Rusia. Masjid ini sebenarnya bernama masjid biru Sankt Peterburg di Rusia. Ceritanya begini, Semasa Uni Soviet masjid ini sempat beralih fungsi untuk berbagai macam kegunaan, termasuk gudang senjata pada Perang Dunia II. 

Presiden Sukarno dalam sebuah kunjungan ke Sankt Peterburg (dahulu bernama Leningrad) pada 1956, melihat bangunan seperti masjid dengan arsitektur Asia Tengah berwarna biru. Ternyata, bangunan tersebut memang secara fisik adalah sebuah masjid, tapi telah beralih fungsi menjadi sebuah gudang.

Setelah kembali ke Moskow, Soekarno bertemu Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev. Ketika Khrushchev menanyakan kesan Sukarno mengenai Leningrad, sang presiden malah membahas kondisi masjid yang baru ia kunjungi. Sukarno kemudian meminta masjid itu dikembalikan sesuai fungsinya. Sepuluh hari setelah kunjungan Presiden Sukarno, bangunan itu kembali menjadi masjid dan tetap berdiri tegak hingga kini.

Dilansir RBTH, Masjid  Soekarno atau masjid Biru Sankt Peterburg telah direstorasi selama belasan tahun. 

Aula salat Masjid Biru Sankt Peterburg, atau yang dikenal juga sebagai Masjid Sukarno, tengah direstorasi. Restorasi ini diperkirakan menelan dana hingga 38,7 juta rubel (sekitar 4,9 miliar rupiah).

Menurut situs pengadaan publik, kontraktor harus memperbaiki interior di lantai tiga Masjid Biru. Kontraktor mana pun yang ingin terlibat dalam pemugaran masjid tersebut harus mendaftar hingga 9 Maret tahun ini.

Masjid Biru Sankt Peterburg telah direstorasi selama belasan tahun. Sebelumnya, kubah, jendela kaca patri, menara, lantai, dan dekorasi dinding telah diperbaiki. Masjid Biru telah menjalani restorasi sejak tahun 2000. Selama 19 tahun, pemugaran masjid bersejarah ini telah menghabiskan dana 280 juta rubel.

Dari tahun 2000 hingga 2015, dengan mengorbankan anggaran kota Sankt Peterburg, yang disediakan untuk perlindungan dan pemulihan situs warisan budaya, pekerjaan dilakukan dengan total anggaran 176,5 juta rubel. Pada 2016—2018, pekerjaan dilakukan untuk memperbaiki aula dan kubah. Lalu pada 2019, pekerjaan dilakukan untuk merestorasi aula di lantai dua.

Masjid Saint Petersburg ( Rusia : Санкт-Петербу́ргская мече́ть ), ketika dibuka pada tahun 1913, adalah masjid terbesar di Eropa di luar Turki , menaranya setinggi 49 meter dan kubahnya setinggi 39 meter. Masjid ini terletak di pusat kota St Petersburg . Dan dapat menampung hingga lima ribu jemaah. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fauzan Luthsa

Tags

Terkini

X