KONTEKS.CO.ID – Kabar tak sedap menerpa uskup Belo, pejuang damai Timor Leste semasa pendudukan Indonesia. Majalah mingguan Belanda De Groene Amsterdammer menerbitkan laporan bahwa peraih Nobel Perdamaian Uskup Carlos Felipe Ximenes Belo diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa anak laki-laki di kediamannya di Dili dan tempat-tempat lain pada 1980-an dan 1990-an.
Majalah itu mengutip beberapa korban laki-laki yang mengatakan bahwa pendeta berusia 74 tahun itu memberi anak-anak lelaki itu, yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, uang setelah melecehkan mereka.
Terkait laporan tersebut, Vatikan mengatakan akan menyelidikinya. Proyek investigasi ini berjalan sejak tahun 2002dan berhasil menemukan para korban. Majalah tersebut memberitakan Uskup Belo menutup telepon saat dimintai konfirmasi.
Majalah mingguan berita Katolik internasional The Tablet menulis bahwa tuduhan tentang kejahatan uskup di masa lalu, yang telah dilakukan terhadap remaja laki-laki yang masih labil, termasuk para seminaris, telah beredar di kalangan Gereja di Portugal selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah sampai ke pers.
Menurut De Groene Amsterdammer, saat ini Belo dalam pengawasan Vatikan dan tidak diizinkan bepergian kecuali mendapatkan izin hingga persoalan ini jelas. ***
