KONTEKS.CO.ID - Setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka setelah sebuah bom mobil meledak di jalan yang padat di Cali, Kolombia, menurut pihak berwenang.
Ledakan ini menargetkan Sekolah Penerbangan Militer Marco Fidel Suarez di bagian utara kota, dan laporan awal menyebutkan 36 orang mengalami cedera.
Walikota Cali, Alejandro Eder, mengecam serangan tersebut dan menawarkan hadiah bagi informasi mengenai pelaku.
Baca Juga: 2 Bulan Lalu Ditembak saat Kampanye, Capres Kolombia Miguel Uribe Akhirnya Meninggal Dunia
Sebelumnya, pada Kamis 21 Agustus 2025 pagi, serangan terpisah terhadap helikopter polisi menewaskan sedikitnya 12 orang di daerah perdesaan di luar kota Medellin, barat laut Kolombia.
Menanggapi kedua serangan itu, presiden dan pimpinan militer mengumumkan akan memimpin rapat dewan keamanan untuk menentukan langkah perlindungan tambahan bagi warga.
“Negara tidak akan tunduk pada terorisme. Kejahatan ini akan ditindak dan dihukum sesuai hukum yang berlaku,” kata Kementerian Pertahanan melalui media sosial.
Baca Juga: Ngeri! Capres Kolombia Miguel Uribe Diberondong Tembakan saat Kampanye di Bogota
Menurut saksi mata, bom mobil di Cali menewaskan warga sipil di jalan dan merusak banyak rumah.
“Ada ledakan keras dekat pangkalan udara,” ujar seorang saksi kepada AFP.
Beberapa gedung dan sekolah dievakuasi, dan walikota mengumumkan larangan truk besar masuk ke kota.
Baca Juga: Kolombia Setop Ekspor Batu Bara ke Israel gegera Ini
Menteri Pertahanan Pedro Sanchez menyebut ledakan ini sebagai “serangan teroris” dan menuding “kartel narkoba ada di balik serangan ini.
Ia lantas merujuk pemimpin gerilya Ivan Mordisco dari mantan FARC (Revolutionary Armed Forces of Colombia) yang menjadi otaknya.
Artikel Terkait
Usir Politisi-Polisi Korup dan Kartel Narkoba, Warga Kota Cheran Hidup Damai dengan Hukum Adat
Polda Jabar Bongkar Jaringan Narkoba Asal Aceh, Belasan Ribu Jiwa Terselamatkan!
Diserang Netizen Soal Narkoba, Talitha Curtis Tempuh Jalur Hukum: Sudah Melewati Batas!
Fariz RM Dituntut 6 Tahun Penjara Kasus Narkoba, Pengacara: Dianggap Sebagai Pengedar