KONTEKS.CO.ID - CEO Nvidia Jensen Huang, yang saat ini memiliki kekayaan lebih dari Rp2.300 triliun, mengungkapkan pilihan tak terduga soal masa depan pendidikan jika ia bisa kembali ke usia 20 tahun.
Dalam kunjungannya ke China pekan lalu, Huang mengaku akan memilih studi fisika dibandingkan ilmu komputer, yang selama ini justru menjadi pondasi karier gemilangnya.
“Untuk Jensen yang masih muda, berusia 20 tahun, sudah lulus sekarang, mungkin akan lebih memilih ilmu fisika dibandingkan ilmu software,” ujarnya seperti dikutip CNBC International pada Selasa, 22 Juli 2025.
Baca Juga: Superman 2025 Tuai Boikot, Disebut Pro-Palestina dan Anti-Israel? Ini Fakta di Baliknya
Pernyataan tersebut sontak memicu perbincangan luas, baik di kalangan akademisi, pengusaha teknologi, hingga calon mahasiswa di seluruh dunia.
Huang, yang dikenal sebagai otak di balik dominasi Nvidia dalam teknologi kecerdasan buatan (AI), menilai bahwa masa depan teknologi akan berakar pada apa yang ia sebut sebagai AI fisik.
Yaitu sebuah konsep yang menurutnya menjadi gelombang ketiga dalam revolusi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Jet Tempur BAF F7 Bangladesh Jatuh Timpa Bangunan Kampus, 19 Orang Tewas
Dari AI Generatif ke AI Fisik
Huang menjelaskan, gelombang pertama AI terjadi pada 2012 dengan kemunculan AI persepsi, ketika komputer mulai mengenali gambar dan suara secara akurat melalui deep learning.
Kemudian, dunia memasuki era AI generatif, yang saat ini mampu memahami dan menghasilkan bahasa, gambar, hingga kode program.
Namun menurut Huang, yang kini berusia 62 tahun, fase selanjutnya adalah AI fisik, di mana mesin bukan hanya mengenali dunia, tetapi berinteraksi secara fisik dengannya.
“Ketika Anda menggabungkan AI fisik ke dalam objek nyata seperti robot, maka akan tercipta robotika. Ini akan menjadi sangat penting ke depan, apalagi kami tengah membangun pabrik robotik di seluruh AS,” ujarnya.
Baca Juga: Mandat B50 Indonesia Berpotensi Dongkrak Permintaan Sawit hingga 3 Juta Ton
Pilihan yang Berubah
Huang menempuh studi teknik elektro di Oregon State University saat berusia 20 tahun pada 1984.
Artikel Terkait
Dongkel Microsoft, Nvidia Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia: USD3.335 Triliun
DeepSeek Picu Kerugian Pasar Modal Terbesar dalam Sejarah: Saham Nvidia Ambruk Rp9.560 Triliun
Tesla dan Nvidia Keok! China Ambil Alih Dominasi Teknologi
Kalahkan Apple dan Microsoft, Nilai Nvidia Tembus USD4 Triliun: Pertama di Dunia!
Indosat, Cisco, dan Nvidia Resmikan Pusat AI Nasional di Indonesia