KONTEKS.CO.ID - Elon Musk, miliarder sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, kembali melontarkan kritik pedas terhadap rancangan kebijakan energi baru yang didukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Melalui akun X miliknya, Musk menyebut rancangan undang-undang (RUU) baru tersebut sebagai kebijakan yang “sangat gila dan merusak” karena dinilai menghambat perkembangan industri energi bersih dan teknologi masa depan.
RUU yang tengah dibahas di Senat tersebut disebut-sebut akan menaikkan pajak terhadap proyek-proyek energi surya, baterai, angin, panas bumi, hingga nuklir.
Sebaliknya, kebijakan itu memberikan subsidi baru kepada batu bara, khususnya yang digunakan dalam industri baja.
Baca Juga: Pltatform Perdagangan Kripto Mobee Gandeng Tether Hadirkan Aset Emas Digital XAUT di Indonesia
Serangan Terbuka terhadap Trump
“Rancangan undang-undang Senat terbaru akan melenyapkan jutaan pekerjaan di Amerika dan menyebabkan kerugian strategis besar pada negara kita,” ujar Musk dalam unggahannya yang dikutip dari CNBC International, Minggu, 29 Juni 2025.
Ia menambahkan, “Kebijakan ini memberikan bantuan kepada industri di masa lalu, sementara sangat merusak industri masa depan.”
Kritik ini menjadi yang kedua dari Musk terhadap kebijakan yang disebut One Big Beautiful Bill itu.
Beberapa waktu lalu, Musk bahkan menyebut RUU tersebut sebagai “Kekejian yang menjijikkan” dan mendesak parlemen untuk menghentikan pembahasannya.
Baca Juga: Tips Guru Mengajari Murid di Era Gempuran ChatGPT dan Kecerdasan Buatan
Hubungan Memburuk, Saham Tesla Merosot
Serangan terbuka Musk terhadap Trump yang justru didukungnya secara terbuka dalam pemilihan presiden 2024 telah merenggangkan hubungan keduanya.
CNBC mencatat, pasca kritik awal Musk, Presiden Trump mengancam akan mengevaluasi dan bahkan mencabut kontrak pemerintah yang berkaitan dengan Tesla dan proyek energi lainnya yang dikelola Musk.
Ketegangan ini berdampak langsung terhadap pasar. Saham Tesla anjlok hingga 14% dalam beberapa hari terakhir setelah komentar kontroversial tersebut.
Investor menilai ketegangan dengan pemerintahan Trump berisiko mengganggu bisnis Tesla, khususnya proyek-proyek energi yang selama ini memperoleh dukungan insentif federal.
Artikel Terkait
Tak Diduga Elon Musk Dukung Cuitan Pemakzulan Presiden Trump
Elon Musk Dapat Dukungan Bikin Partai, Namanya 'American Party', Segini Pendukungnya
Pemerintah Iran Putus Akses Internet Nasional Antisipasi Serangan Siber, Elon Musk Langsung Aktifkan Starlink
Lokasi Pernikahan Jeff Bezos Pindah Gara-Gara Putri Donald Trump dan Diancam Aktivis dengan Buaya
Donald Trump Ingin Ganti Ketua The Fed, Serukan Pemangkasan Suku Bunga