• Senin, 22 Desember 2025

Pemerintah Jepang Eksekusi Twitter Killer Takahiro Shiraishi, Pembunuh 9 Orang

Photo Author
- Minggu, 29 Juni 2025 | 07:15 WIB
Takahiro Shiraishi (wikipedia)
Takahiro Shiraishi (wikipedia)

KONTEKS.CO.ID - Pemerintah Jepang mengeksekusi Takahiro Shiraishi, terpidana kasus pembunuhan dan mutilasi sembilan orang yang dikenal publik sebagai “Twitter Killer”, pada Jumat pagi waktu setempat di Rumah Tahanan Tokyo.

Kabar eksekusi disampaikan oleh Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki, yang menyebut kejahatan Shiraishi sebagai salah satu kasus paling menggemparkan dalam sejarah kriminal Jepang modern.

“Motif pelaku sangat egois, berkaitan dengan kepuasan seksual dan keuntungan finansial. Tindakan itu menyebabkan kematian sembilan orang hanya dalam waktu dua bulan,” kata Suzuki dalam konferensi pers.

Shiraishi divonis hukuman mati pada Desember 2020, setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan, pemerkosaan, dan mutilasi delapan perempuan serta satu laki-laki.

Seluruh korban merupakan individu yang sebelumnya mengunggah keinginan bunuh diri di media sosial, termasuk Twitter (kini X).

Ia menghubungi mereka, mengundang ke apartemennya di Kota Zama, Prefektur Kanagawa, dan mengklaim akan membantu mereka mati.

Baca Juga: Besok Ada BTN Jakarta International Marathon 2025, Dishub DKI Tutup 32 Ruas Jalan Mulai Pukul 03.30 WIB

Shiraishi ditangkap pada Oktober 2017, setelah polisi mengusut kasus hilangnya seorang wanita muda.

Penyelidikan mengarah ke apartemen Shiraishi, tempat polisi menemukan tiga kotak pendingin dan lima wadah plastik berisi potongan tubuh manusia.

Dalam persidangan, Shiraishi mengaku tidak menunjukkan penyesalan dan menyatakan bahwa aksinya didorong oleh fantasi seksual.

Meskipun pengacaranya sempat mengajukan banding, upaya tersebut akhirnya dibatalkan dan vonis mati dinyatakan berkekuatan hukum tetap.

Eksekusi Pertama Sejak 2022, Diselimuti Kerahasiaan

Eksekusi Shiraishi menjadi yang pertama dilakukan pemerintah Jepang sejak Juli 2022. Seperti umumnya pelaksanaan hukuman mati di Jepang, eksekusi dilakukan secara rahasia tanpa pemberitahuan publik, termasuk kepada keluarga atau pengacara terdakwa. Informasi baru diberikan setelah hukuman dijalankan.

Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Sepanjang Juli 2025, dari Canada Open, Japan Open, hingga Asia Junior di Solo

Kebijakan ini kerap menuai kritik dari aktivis hak asasi manusia, namun pemerintah tetap mempertahankannya sebagai bagian dari sistem peradilan pidana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X