KONTEKS.CO.ID - Sejalan dengan imbauan agar jemaah haji salat Jumat di hotel, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menghentikan sementara layanan Bus Shalawat hari ini.
Hal ini terkait membeludaknya umat Islam yang ingin salat Jumat di Masjidil Haram.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada hari Jumat memang jumlah umat Islam yang ingin salat di sana sangat banyak banyak. Bahkan kompleks Masjidil Haram tak mampu menampungnya.
Baca Juga: Mau Liburan ke Puncak? Jangan Lupa, Polres Bogor Hari Ini Masih Berlakukan Sistem Ganjil Genap
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun mengimbau jemaah haji untuk salat Jumat di hotel masing-masing.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni mengatakan, pada Jumat 30 Mei 2025, operasional bus shalawat yang akan menuju Masjidil Haram berhenti beroperasi sementara pada pukul 08.30 WAS.
"Akses Bus Shalawat ke Masjidil Haram untuk jemaah salat Jumat akan dihentikan pada pukul 08:30 sebelum salat Jumat," kata Mujib, Kamis 29 Mei 2025.
Baca Juga: God Bless Akan Guncang GBK di Laga Timnas Indonesia vs China, Rumah Kita Jelang Kick-off
Penghentian akses ini dilakukan merujuk koordinasi dengan keamanan umum guna memastikan keselamatan dan ketertiban jemaah.
"Kita berkaca pada tahun lalu, jam 07.00 WAS layanan bus shalawat sudah dihentikan. Karena kepadatan jemaah yang luar biasa menuju Masjidil Haram," katanya.
Mujib mengimbau jemaah haji untuk menunaikan salat Jumat di hotel masing-masing atau masjid sekitar hotel. Selain pembatasan operasional bus shalawat, cuaca di luar juga ekstrem.
Baca Juga: Presiden Prabowo Antar Macron Berangkat ke Singapura dari Yogyakarta
Pembatasan Bus Shalawat akan berlangsung hingga sore. Karena jika jemaah berlama-lama di luar, maka itu akan menyebabkan kelelahan di tengah cuaca yang sangat panas.
"Karena suhu udaha ekstrem panas, maka kami imbau jemaah untu salat di hotel atau masjid sekitar. Sebab kalau menunggu bus shalawat sampai sore, dikhawatirkan akan mengurangi kebugaran jemaah, apalagi menjelang ibadah puncak haji Armuzna," tuturnya.
Kalau pun terpaksa harus ke Masjidil Haram, tambah Mujib, jemaah diminta untuk menggunakan kendaraan di luar layanan bus shalawat, semisal taksi.
Baca Juga: Macron dan Brigitte Langgar Mitos Kunto Bimo, Pegang Jari Rupang Buddha di Candi Borobudur, Letkol Teddy pun Ikutan
"Karena kalau jemaah harus menunggu bus itu terlalu lama. Pukul 08.30 hingga pukul 16.00 itu cukup lama, jemaah bisa kepanasan dan kelelahan," ujarnya.
Mujib juga tidak menyarankan jemaah untuk berjalan kaki pergi dan pulang ke Masjidil Haram. "Itu akan menguras energi. Kita persiapkan fisik menjelang Armuzna. Dan lebih baik salat Jumat di hotel saja," tegasnya. ***
Artikel Terkait
PPIH Siapkan Bus Shalawat untuk Layani Transportasi Jemaah Haji Indonesia di Makkah, Beroperasi 24 Jam dan Punya 27 Rute
Tips Anti Nyasar Gunakan Bus Shalawat Saat Hajian
Anti-Nyasar, Berikut Rincian Nomor Bus Shalawat dan Terminal yang Wajib Jemaah Haji Tahu
Jamaah Haji Wajib Simak, Tips Atasi Dehidrasi di Mekah saat Suhu Mencapai 42 Derajat Celsius
482 Kloter Jemaah Haji Sudah Terbang ke Tanah Suci, Para Pejabat yang Jadi Amirul Hajj Menyusul