• Senin, 22 Desember 2025

Australia Menengarai Rusia Ingin Tempatkan Pesawat Jarak Jauh di Biak Numfor Papua Indonesia

Photo Author
- Selasa, 15 April 2025 | 09:45 WIB
Jajaran Lanud Manuhua di Biak Numfor Papua. (Lanud Manuhua)
Jajaran Lanud Manuhua di Biak Numfor Papua. (Lanud Manuhua)

KONTEKS.CO.ID - Pejabat Australia tengah menyelidiki laporan Rusia mengajukan permintaan resmi menempatkan beberapa pesawat jarak jauh di Indonesia, sekitar 1.300 kilometer dari daratan utama Australia.

Moskow dan Jakarta dilaporkan memperkuat hubungan militer dengan cepat sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat pada Oktober lalu.

Dugaan ini memicu kekhawatiran Canberra, sehingga pejabat setempat berusaha mencari konfirmasi.

Situs militer ternama ‘Janes’ melaporkan pada Selasa lalu Rusia meminta izin menempatkan pesawat Angkatan Udara mereka di fasilitas di provinsi paling timur Indonesia.

Permintaan tersebut dikabarkan bertujuan untuk menempatkan beberapa pesawat jarak jauh di Pangkalan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua, Indonesia.

Pangkalan tersebut merupakan markas bagi Skadron Udara 27 TNI AU, dan hanya berjarak 1.300 kilometer dari Darwin, Australia.

"Kementerian Pertahanan Indonesia saat ini sedang berkonsultasi dengan pembuat kebijakan dari kementerian lain, termasuk Kementerian Luar Negeri, terkait cara menanggapi permintaan resmi tersebut. Namun, hingga kini belum ada pengakuan resmi yang dikeluarkan," demikian laporan Janes.

Salah satu pejabat tinggi Vladimir Putin, Sergei Shoigu, Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, dilaporkan mengunjungi Jakarta pada Februari lalu dan bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin.

Kunjungan itu terjadi setelah Indonesia melaksanakan latihan laut gabungan pertamanya dengan Rusia pada November, sebagai bagian dari upaya Presiden Prabowo mempererat hubungan dengan Moskow.

Kementerian Pertahanan Australia dan Indonesia telah dihubungi untuk dimintai komentar.

Matthew Sussex, pakar kebijakan strategis Rusia dari Australian National University, menyebut potensi penempatan pesawat jarak jauh Rusia di Indonesia akan "menyebabkan kepanikan" di Kementerian Luar Negeri Australia.

“Rusia sedang mencoba memperluas jejak militernya di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Sussex, seraya menambahkan Moskow melihat peluang untuk menjauhkan negara-negara seperti Indonesia dari Barat, terutama pascaterpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.

Mick Ryan, pensiunan mayor jenderal Angkatan Darat Australia, mengatakan, “Jika benar, ini akan memiliki dampak politik dan militer yang sangat besar bagi Australia.”

Sebagai catatan, Indonesia secara resmi bergabung dengan kelompok BRICS yang dipimpin Rusia pada Januari lalu.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X