• Senin, 22 Desember 2025

Sudah 24 Orang Tewas dalam Kebakaran Terburuk Sepanjang Sejarah Korea Selatan

Photo Author
- Kamis, 27 Maret 2025 | 11:13 WIB
Peta kebakaran terburuk dalam sejarah Korea Selatan. (Wildfire)
Peta kebakaran terburuk dalam sejarah Korea Selatan. (Wildfire)

Kebakaran kali ini, yang telah menewaskan 18 orang dalam beberapa hari terakhir, sudah menjadi yang terburuk dalam sejarah negara tersebut.

Sekitar 17 ribu hektare hutan juga telah hancur, menjadikan kebakaran ini yang terbesar ketiga dalam sejarah Korea Selatan dalam hal luas area.

Kebakaran yang melanda kota Uiseong juga membakar kuil Gounsa, yang dibangun pada tahun 618 Masehi, yang merupakan salah satu kuil terbesar di provinsi tersebut.

Baca Juga: Drama Korea Karma, Crime Thriller yang Penuh Intrik dan Takdir Naas Tayang April 2025 di Netflix!

Sebuah struktur arsitektur Buddha yang dianggap sebagai harta nasional dari Dinasti Joseon (1392-1910) juga hancur, konfirmasi pihak berwenang kehutanan.

Petani apel Uiseong, Cho Jae-oak, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia menyemprotkan rumahnya dengan air sepanjang hari, dibantu oleh istrinya, untuk mencoba melindunginya dari api.

"Ketika api sedang membakar di gunung, bola api terbang ke sini," katanya. Pasangan itu kemudian mengungsi.

Seorang biksu berusia 68 tahun mengatakan dia "hancur" mendengar tentang kehancuran kuil Gounsa.

"Rasanya sangat menyakitkan, dan saya bertanya-tanya mengapa hal seperti ini bisa terjadi," kata Joung-ou kepada AFP.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan fungsi kuil tersebut."

Di Andong, para pengungsi yang berlindung di sebuah sekolah dasar diminta untuk segera meninggalkan tempat tersebut karena api menyebar akibat angin kencang, lapor kantor berita AFP.

"Anginnya sangat kencang," kata Kwon So-han, yang berusia 79 tahun. "Api datang dari gunung dan jatuh di rumah saya."

Presiden sementara Han mengatakan semua personel dan peralatan yang tersedia telah dikerahkan, tetapi angin kencang terus menghambat upaya bantuan.

"Kami sangat berharap hujan datang hari ini atau besok untuk membantu memadamkan api," tambah Han.

"Kerusakan kebakaran hutan sebesar ini belum pernah kami alami sebelumnya.”***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X