• Minggu, 21 Desember 2025

Ramai Virus HMPV, Peneliti Indonesia Bilang Jangan Takut: Ini Perbedaannya dengan COVID-19 dan Influenza

Photo Author
- Jumat, 17 Januari 2025 | 15:04 WIB
Peneliti Indonesia menjelaskan virus HMPV berbeda dengan influenza dan COVID-19. (X.com Hindustan Times)
Peneliti Indonesia menjelaskan virus HMPV berbeda dengan influenza dan COVID-19. (X.com Hindustan Times)


KONTEKS.CO.ID - Serangan virus Human Metapneumovirus (HMPV) di China mulai melandai. Peneliti Indonesia pun mengingatkan virus ini tak berbahaya dan memiiki perbedaan signifikan dengan COVID-19.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis BRIN, Telly Purnamasari Agus, mengatakan, virus Human Metapneumovirus atau HMPV termasuk dalam jenis safe limited disease. Dengan kata lain, penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.

Telly Purnamasari Agus menjelaskan, tingkat kematian HMPV lebih rendah daripada COVID-19. "Sebenarnya virus ini termasuk safe limited disease. Tergantung pada daya tahan tubuh kita," katanya saat mengikuti Media Lounge Discussion di Gedung BJ Habibie, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, melansir Jumat 17 Januari 2025.

Virusnya jauh berbeda dengan COVID-19. "COVID datangnya sangat akut mendadak dengan gejala-gejala yang lebih berat. Nah ini juga yang menjadi salah satu pembeda, tingkat morbiditasnya. Jadi tingkat kematian HMPV ini lebih rendah," jelasnya.

Baca Juga: Cara Merawat Mobil Listrik: Rahasia Baterai Tahan Lama

Meski begitu, Telly berharap masyarakat tetap waspada. Ini bisa dilakukan dengan melihat perbedaan gejala antara virus Human Metapneumovirus, Influenza, dan COVID-19.

HMPV umumnya memperliharkan gejala ringan. Misalnya, demam ringan (di bawah 40 derajat Celsius), batuk, dan pilek. Gejalanya berkembang secara bertahap, dimulai dari infeksi ringan yang bisa menjadi berat jika terlambat diobati atau daya tahan tubuh lemah.

Virus ini memang sering menyebabkan gejala ringan seperti flu biasa, tapi ia meperingatkan penyakit ini bisa menjadi serius jika tidak tertangani.

Ia menambahkan, kondisi ini dapat berujung fatal, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

Baca Juga: Tiba di RS Polri dalam Kantong Jenazah, Begini Kondisi Korban Kebakaran Glodok Plaza

“Gejala awalnya seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Namun, jika infeksi menyebar ke saluran pernapasan bawah, seperti bronkus atau paru-paru, itu bisa menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis,” tambah Telly.

Perbedaan Gejala Virus HMPV, Influenza, dan COVID-19

Sementara itu, gejala influenza cenderung muncul tiba-tiba dengan demam tinggi dan nyeri otot. "Influenza sering kali membuat tubuh terasa sangat lelah, dan demam tinggi datang mendadak saat daya tahan tubuh menurun," katanya lagi.

Berbeda dengan HMPV dan influenza, COVID-19 memiliki gejala khas, seperti anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman.

"Gejala ini tidak ditemukan pada HMPV maupun influenza, sehingga dapat menjadi indikator awal COVID-19," tandasnya.

Di samping perbedaan gejala, periode munculnya penyakit juga berbeda. Masa inkubasi HMPV selama 3-6 hari dan umunya penyakit yang bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh baik.

Baca Juga: Tim Robotik MAN 2 Kota Bandung Borong Gelar Juara World Robotic Center Competition 2025

Sedangkan COVID-19 cenderung menyerang secara mendadak dengan indikasi gejala lebih berat. Tingkat kematianya juga lebih tinggi ketimbang HMPV. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X