"Saat ini ancamannya suara, tapi sebentar lagi akan jadi video. Dunia belum siap menghadapi itu," lanjutnya.
Solusi: Bukti Keaslian Manusia
Sebagai upaya mitigasi, Altman mendorong adopsi teknologi seperti The Orb, alat verifikasi identitas yang dikembangkan Tools for Humanity.
Baca Juga: Bawaslu Kini Punya Kewenangan Lebih Menangani Pelanggaran Pilkada
Alat ini diklaim mampu memberikan "bukti manusia"—semacam lapisan autentikasi yang membedakan manusia asli dari AI dalam ekosistem digital.
Meskipun OpenAI sendiri tidak merilis alat peniru seperti deepfake suara atau video, Altman menilai bahwa industri AI secara keseluruhan perlu bertanggung jawab dan segera membuat sistem pertahanan yang memadai.
Dunia, kata dia, harus bersiap dari sekarang.
"Saya sangat gelisah bahwa kita akan menghadapi krisis penipuan yang signifikan dan terjadi dalam waktu dekat."
Baca Juga: KPK Gelar Penyidikan Baru Tata Kelola Investasi Pertamina
Peringatan Sam Altman bisa jadi terdengar ekstrem, tapi di tengah pertumbuhan AI yang sangat cepat, alarm seperti ini perlu diseriusi.
Jika verifikasi suara dan wajah tak lagi bisa diandalkan, siapa yang bisa menjamin identitas digital kita tetap aman?
Dunia harus mulai bersiap dengan sistem keamanan dan etika AI yang lebih kuat sebelum semuanya terlambat.***
Artikel Terkait
GTA 6 Prioritaskan Visual, Bukan FPS? Mantan Developer Bocorkan Alasan Rockstar Hanya Target 30 FPS
Beredar Rumor Samsung Galaxy S26 Ultra Tak Didukung Pengecasan 65W
Australia Memasukkan YouTube dalam Larangan Medsos untuk Anak di Bawah 16 Tahun
Google Luncurkan 4 Fitur Canggih di AI Mode, Pencarian Jadi Lebih Interaktif dan Visual!
Begini Cara Cepat Blokir SMS Pinjol di Android dan iPhone, Lebih Aman Tanpa Aplikasi Tambahan!