KONTEKS.CO.ID - Fincantieri telah resmi menyerahkan kapal tempur multiguna KRI Brawijaya-320 kepada TNI Angkatan Laut.
Kapala perang ini digadang-gadang sebagai yang tercanggih di jajaran TNI AL.
Benarkah demikian? Kalau begitu, mari kita cek spesifikasi perangnya!
Baca Juga: Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas Dirudal Israel, Budi Gunawan: dr Marwan Sosok Pejuang Medan Sunyi
KRI Brawijaya-320 adalah yang pertama dari dua Kapal Tempur Multiguna (MPCS), yang juga dikenal sebagai Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA), yang dibangun untuk Indonesia oleh Fincantieri.
Unit kedua, KRI Prabu Siliwangi-321, saat ini sedang dibangun dan akan melengkapi sepasang kapal canggih yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan maritim Indonesia.
“Kapal ini dibangun dan dikirim dalam waktu yang sangat singkat berkat sinergi konstruksi baru yang diterapkan oleh Grup,” kata Fincantieri, mengutip Defence Industry, Sabtu 5 Juli 2025.
Baca Juga: Fenomena Langka, Rotasi Bumi Meningkat dan Hari Jadi Lebih Singkat di 2025
Kapal baru tersebut akan menjadi kapal tempur terbesar di Angkatan Laut Indonesia, yang memperkuat kapasitas operasionalnya di Indo-Pasifik.
Dengan panjang 143 meter, kapal ini mampu mencapai kecepatan lebih dari 31 knot dan menampung 171 awak kapal.
Kapal dilengkapi dengan sistem propulsi gabungan diesel dan turbin gas (CODAG) bersama dengan sistem propulsi listrik.
Baca Juga: Alasan Car Free Night Jakarta 2025 Malam Ini Batal
Kelas MPCS/PPA dirancang untuk menjalankan berbagai misi termasuk operasi tempur, patroli maritim, pencarian dan penyelamatan, dan perlindungan sipil.
Kapal ini juga dapat mengerahkan kapal berkecepatan tinggi seperti RHIB menggunakan derek lateral atau rampa buritan, yang meningkatkan fleksibilitas operasionalnya.
Fincantieri menggambarkan proyek ini sebagai tonggak penting dalam pengembangan kemitraan strategis antara Fincantieri dan Kementerian Pertahanan Indonesia.
Baca Juga: Saat Menteri Maman Datangi KPK dan Bela Kehormatan Keluarga
Sistem Persenjataan Pertahanan Udara
KRI Brawijaya-320 dilengkapi dengan dengan semua paket persenjataan meriam. Di antaranya meriam utama Leonardo 127/64 mm LW. Senjara ini sanggup menembakkan amunisi berpemandu jarak jauh Vulcano, meriam Single Deck 76 mm dengan rudal antikapal.
Pun amunisi berpemandu DART asimetris dan dua sistem meriam 25 mm yang dioperasikan dari jarak jauh.
Unit membawa sistem rudal pertahanan udara SAAM ESD PPA yang berbasis pada keluarga rudal MBDA Aster (2 VLS 8-sel Grup A50 angkatan laut dengan total 16 rudal).
Baca Juga: Dari Puncak ke Base Camp, Drone Angkut Sampah Everest dalam 6 Menit
Untuk memindai lingkungannya, kapal diperkuat radar AESA empat muka tetap Leonardo Kronos Quad C-band. Selain rangkaian EW yang luas dan canggih milik Grup ELT (Elettronica) termasuk RESM/CESM dan RECM. ***
Artikel Terkait
KRI Bontang-907 Usir Kapal Kayu Angkut Pengungsi Rohingya di Perairan Sabang
KRI Diponegoro-365 Terlibat Simulasi Perang di Libanon
KRI Kakap-811 Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
KRI Bung Hatta 370 Tambah Armada Tempur TNI AL, Kapal Perang Buatan Dalam Negeri
KRI Brawijaya Diluncurkan, TNI AL Tambah Armada Frigat Modern