-
Radar AESA (Active Electronically Scanned Array): mampu mendeteksi dan melacak banyak target secara bersamaan serta sulit dideteksi oleh lawan.
-
Glass cockpit: dengan tiga layar multifungsi dan sistem head-up display (HUD).
-
Fly-by-wire system: meningkatkan kontrol dan manuver.
-
Electronic warfare system: untuk menghadang radar dan rudal musuh.
Persenjataan Modern
J-10C dapat membawa berbagai jenis persenjataan untuk pertempuran udara maupun serangan ke darat.
Baca Juga: Petronas Malaysia dan ENI Italia Kerja Sama Hulu Migas di Indonesia, Apa Misinya?
-
Kanon internal: 1× 23 mm twin-barrel GSh-23
-
Hardpoint senjata: 11 titik gantung (6 di bawah sayap, 5 di badan pesawat)
-
Rudal udara-ke-udara: PL-10 (jarak dekat), PL-15 (jarak jauh)
-
Rudal udara-ke-permukaan: KD-88, YJ-91
-
Bom pintar dan bom berpemandu laser
Kemampuan Siluman
Walau bukan jet generasi ke-5, J-10C memiliki fitur radar cross-section yang rendah (low observable), berkat bentuk desain dan material penyerap rEkspor
Baca Juga: Musim Haji Selesai, Arab Saudi Mengumumkan Umrah Telah Dibuka Lagi, Berikut Tanggalnya
Ini membuatnya lebih sulit dideteksi radar musuh dibanding versi sebelumnya.
Saat ini, J-10C aktif digunakan oleh Angkatan Udara China (PLAAF), dan menjadi bagian dari penguatan pertahanan regional.
Artikel Terkait
Indonesia Disebut Tertarik Beli 42 Jet Tempur J-10 Bekas dari China
Gertak Kamboja, Angkatan Udara Thailand Kerahkan Jet Tempur F-5 Berteknologi Israel
Indonesia Kaji Penambahan Jet Tempur Rafale di Tengah Wacana Akuisisi J-10C dan Kebangkitan Kontrak Su-35
Penjelasan Wamenhan Donny soal Indonesia Kepincut Jet Tempur J-10: Jatuhkan Rafale Prancis
Thailand Pilih Jet Gripen Swedia Ketimbang F-16 untuk Memperbarui Angkatan Udaranya