Katie Paul, Direktur Tech Transparency Project, menilai kasus ini sebagai bukti lemahnya pertanggungjawaban platform digital.
“Tidak ada regulasi memadai yang membuat platform seperti Spotify benar-benar bertanggung jawab atas konten yang beredar,” ujarnya.
Sementara itu, Sarah Gardner, CEO Heat Initiative organisasi nirlaba yang bergerak di isu keamanan daring anak menyebut temuan ini sebagai “ancaman serius terhadap kesehatan publik, khususnya generasi muda.”
Baca Juga: 3 Bantahan Budi Arie soal Terima Uang Judol: Itu Omon-Omon Mereka, Dikasih Jatah 50 Persen
Spotify diketahui mengizinkan siapa pun membuat dan mendistribusikan podcast melalui layanan gratis mereka.
Dalam pedoman resminya, perusahaan menyatakan melarang konten ilegal, spam, atau konten yang semata-mata ditujukan untuk promosi produk berbahaya. Namun implementasi kebijakan ini kembali dipertanyakan setelah temuan terbaru.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari CEO Spotify Daniel Ek maupun langkah konkret lanjutan yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa. ***
Artikel Terkait
Dorong Hilirisasi Obat Herbal, Kementan dan BPOM Targetkan Sumbangan Rp300 Triliun ke Ekonomi
Membanggakan, Niki Jadi Musisi Indonesia Pertama yang Tembus Top 20 Global Spotify, Streaming-nya Mencapai 4,4 Miliar Pemutaran
Biodata dan Profil NIKI 'Nicole Zefanya': Tembus Top 20 Spotify Global Chart, Ciptakan Lagu Sejak Usia 13 Tahun
Paman Jonathan Frizzy Murka, Keponakan Dituding Terlibat Kasus Vape Obat Keras: Hati-Hati Kalian!
Menhan Ingin Bangun Pabrik Obat Lokal, Pengamat: Kurang Tepat dan Perlu Kajian Serius